Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mengatakan, program pertukaran ini sudah ke-48 kali dilakukan.
"Dan selama ini, telah mempererat persahabatan antara negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia dengan Jepang, serta telah memberikan kontribusi bagi terciptanya saling pengertian yang lebih baik antarmasyarakat," tutur Dubes Masaki dalam pidatonya di Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Jakarta, Jumat, 1 November 2024.
Dari Indonesia, kata Dubes Masaki, sudah lebih dari 1.500 orang yang berpartisipasi dalam program pertukaran pemuda. Ia menegaskan, tentu saja partisipasi tersebut membuat hubungan kedua negara semakin membaik.
Ia menambahkan, program SSEAYP sempat terhenti karena pandemi covid-19. Namun, mulai tahun lalu program ini kembali dimulai meskipun bukan menggunakan kapal laut, namun pesawat terbang.
“Tahun ini, untuk pertama kalinya sejak lima tahun, kita dapat memulai kembali proyek kita dengan menggunakan kapal laut. Itulah harapan awal dari proyek ini," terang Masaki.
Dubes Masaki berharap agar para peserta dapat memanfaatkan waktu tinggal di Jepang untuk hal menyenangkan, dan belajar budayanya.
"Anda akan menjadi perwakilan, duta besar Indonesia. Dan Anda akan memainkan peran sangat penting untuk menjembatani antara Indonesia dan Jepang," tuturnya.
Program SSEAYP
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Esa Sukmawijaya mengatakan, SSEAYP meruakan program pertukaran pemuda dengan Jepang yang tertua."Yang tertua itu berarti kita memiliki pengalaman yang baik, kita memiliki kolaborasi dan kemitraan yang juga bagus," kata Esa.
Ia mengatakan, untuk SSEAYP ke-48, ada 15 delegasi dari 15 provinsi yang mewakili seluruh pulau di Indonesia. Beberapa provinsi diantaranya adalah Aceh, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, dan DIY Yogyakarta.
"Kita saat ini memiliki 15 delegasi, silakan belajar lebih dalam di Jepang. Tidak hanya belajar mengenai teknologi, tapi juga budaya di sana, seperti ketepatan waktu, dan lain sebagainya," seru Esa.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jepang yang terus menjaga persahabatan lewat berbagai program pertukaran ini.
SSEAYP merupakan program yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan persahabatan antara kedua negara, serta meningkatkan saling pengertian dan kesepahaman.
Akan ada perwakilan dari 11 negara ASEAN dan Jepang setiap tahunnya. Program ini ditanggung oleh pemerintah Jepang dan Indonesia.
Program SSEAYP pertama kali dilaksanakan pada 1974. Di Indonesia, program ini berada di bawah naungan Kemenpora.
Baca juga: Negeri Sakura Apresiasi Guru yang Tingkatkan Minat Belajar Bahasa Jepang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News