Ilustrasi oleh Medcom.id.
Ilustrasi oleh Medcom.id.

Tahanan Politik Membludak, Thailand Ingin Perluas Penjara

Fajar Nugraha • 11 Maret 2021 12:07
Bangkok: Thailand sedang mempertimbangkan perluasan ruang penjara karena menangkap lebih banyak tahanan politik. Hal itu dipastikan oleh Kementerian Kehakiman Thailand pada 10 Maret.
 
Somsak Thepsuthin mengatakan Penjara Penjara Bangkok dan Penjara Pusat Klong Prem, tempat tahanan politik terakhir ditahan, menjadi padat ketika keluarga dan pendukung datang berkunjung.
 
“Oleh karena itu, kami sedang mendiskusikan mencari area yang lebih luas yang dapat menampung lebih banyak orang untuk kenyamanan semua orang,” katanya kepada wartawan, seperti dikutip AFP, Kamis 11 Maret 2021.

Dia membantah spekulasi bahwa penjara baru yang terpisah akan dibangun untuk tahanan politik. “Setiap orang harus diperlakukan sama,” tegas Somsak.
 
Kelompok bantuan hukum Pengacara Hak Asasi Manusia Thailand baru-baru ini mengatakan setidaknya 382 orang, termasuk 13 anak di bawah umur, menghadapi dakwaan terkait demonstrasi politik dan mengekspresikan pandangan politik mulai Juli 2020 hingga akhir bulan lalu.
 
Sebuah gerakan pro-demokrasi yang dipimpin mahasiswa berlangsung tahun lalu yang menyerukan Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha dan pemerintahannya untuk mundur. Mereka juga menuntut konstitusi untuk diamandemen agar lebih demokratis dan monarki direformasi untuk membuatnya lebih akuntabel.
 
Ketika protes menjadi lebih kritis terhadap monarki, pihak berwenang meningkatkan penuntutan mereka terhadap para aktivis. Lebih dari 60 orang yang dikutip oleh Pengacara Thailand untuk Hak Asasi Manusia telah didakwa di bawah hukum lese majeste, yang membuat pencemaran nama baik monarki dapat dihukum hingga 15 tahun penjara per insiden.
 
Pada Rabu, Pengadilan Kriminal menjatuhkan hukuman empat setengah tahun penjara kepada seorang pria berusia 22 tahun karena melanggar Undang-Undang Kejahatan Komputer dengan membuat beberapa akun di Facebook di mana ia diduga membuat sembilan postingan yang mengkritik Raja pada April 2020.
 
Pria itu, seorang pelayan, mendapat hukuman setengah dari sembilan tahun semula karena dia mengaku bersalah, sebuah praktik standar di pengadilan Thailand.
 
Situs web Departemen Pemasyarakatan mengatakan Penjara Penjara Bangkok menampung 3.195 narapidana. Sementara Penjara Pusat Klong Prem menampung 7.009.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan