"Akses yang adil ke vaksin untuk semua tetap menjadi kunci bagi kita untuk pulih bersama dan lebih kuat," kata Retno yang menjadi co-chair atau ketua bersama COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (AMC EG), dengan Menkes Ethiopia dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada memimpin Pertemuan Ketiga Covax AMC EG secara virtual pada Rabu, 17 Maret 2021.
Retno menuturkan, sudah ada kemajuan signifikan yang dialami COVAX dalam pendistribusian vaksin. Program vaksinasi, kata Retno, sudah dimulai di sekitar 127 negara.
"COVAX telah mengirimkan lebih dari 28,5 juta vaksin covid-19. Pengiriman ini memberikan kita harapan," katanya.
Baca juga: Palang Merah Internasional Ingatkan Kesenjangan Vaksinasi Covid-19
Ia mengajak negara-negara yang tergabung dalam COVAX untuk bekerja sama dalam mewujudkan harapan tersebut. Namun, Retno mengingatkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi.
"Kita tidak perlu panik, tapi komunikasi dan koordinasi kita harus semakin intensif untuk menghadapi tantangan baru ini," terangnya.
Menurutnya, pertemuan COVAX AMC-EG ini sangat penting untuk memetangan tantangan yang ada dan mencari solusinya. Ia menegaskan tujuan pertemuan hari ini untuk memastikan bahwa semua anggota COVAX mendapat informasi terbaru mengenai kemajuan yang dicapai.
Puluhan juta dosis vaksin covid-19 telah didistribusikan kepada negara berkembang dan miskin melalui skema COVAX. Pekan lalu, Indonesia sudah menerima sekitar 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang merupakan bagian tahap pertama pembagian vaksin lewat skema ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
