Vaksin dibawa menggunakan pesawat kargo maskapai Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ7979, dari pabrik BioNTech di Brussels, Belgia. Vaksin tiba pada Senin, 21 Desember malam waktu Singapura.
Menteri Perhubungan Singapura, Ong Ye Kung, menyatakan mereka siap menangani vaksin itu. Ia menambahkan Singapura juga siap dijadikan pusat persinggahan sementara logistik vaksin korona pesanan negara lain.
"Kami sangat siap melakukannya, dan kami sudah mempersiapkan diri untuk memastikan semua berjalan lancar," kata Ong dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 22 Desember 2020.
Ong menambahkan, Pemerintah Singapura telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan logistik ternama seperti DHL, UPS, dan FedEx untuk menangani kiriman vaksin Pfizer. Ia menuturkan perusahaan tersebut sudah mempersiapkan diri dan melatih pegawai mereka untuk menangani vaksin Pfizer yang memerlukan penanganan khusus.
Baca: Sekilas 3 Vaksin Covid-19 Utama dari Pfizer-BioNTech, Moderna dan Sinovac
"Mereka sudah menyiapkan seluruh sumber daya, termasuk di kantor perwakilan mereka di Singapura. Seluruh staf dan perusahaan logistik kami sudah dilatih menangani vaksin secara aman sesuai standar WHO," serunya.
"Terkait kapasitas, kami mempunyai kemampuan yang lebih dari cukup untuk mengendalikan suhu kargo tersebut," imbuh Ong. Vaksin Pfizer diketahui harus disimpan dalam suhu yang sangat rendah.
Lewat unggahan media sosialnya, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengaku sangat gembira karena pesanan vaksin Pfizer sudah tiba. Ia berharap ini menjadi pertanda baik bagi seluruh warganya menjelang tahun baru.
Pada 14 Desember lalu, Singapura menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech. Lee mengatakan vaksin akan diberikan gratis kepada semua penduduk dan warga asing yang mengantongi izin tinggal tetap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News