Peraih Nobel Perdamaian tersebut digulingkan dalam kudeta tahun lalu yang memicu protes massal. Ia menghadapi serangkaian dakwaan yang dapat membuat dirinya dipenjara selama lebih dari 150 tahun.
"Diadili atas tuduhan korupsi, melanggar tindakan rahasia resmi Myanmar dan menekan komisi pemilihan, Suu Kyi belum muncul di pengadilan sejak Kamis lalu," kata salah seorang sumber tim hukumnya, dilansir dari AFP, Senin, 28 Maret 2022.
"Beberapa stafnya telah terinfeksi Covid-19, jadi ia tetap dikarantina, meskipun ia tidak terinfeksi," kata sumber itu.
Baca juga: Kepala Pengacara Suu Kyi Dilarang Berbicara ke Media dan Organisasi Asing
Ia menambahkan, mantan presiden Win Myint yang didakwa bersama Suu Kyi muncul di pengadilan hari ini melalui konferensi video. "Kami khawatir karena belum bisa melihatnya (Suu Kyi)," lanjut sumber tersebut.
Suu Kyi dan staf pribadinya telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19 sejak ditahan di militer. Ia pernah melewatkan sidang pada September lalu karena sakit.
Pada Oktober 2021, pengacaranya mengatakan, kesehatan Suu Kyi menurun karena seringnya muncul di pengadilan. Wartawan dilarang menghadiri persidangan di ibu kota Naypyidaw, dan pengacaranya juga dilarang berbicara kepada pers.
Suu Kyi sebelumnya dijatuhi hukuman total enam tahun penjara atas hasutan terhadap militer, melanggar aturan Covid-19 dan melanggar undang-undang telekomunikasi. Ia tetap dalam tahanan rumah sembari menanti persidangan lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
