Webinar bertajuk The Role of Science & Technology in Building a Post-Pandemic Climate Resilient Health System digelar pada 16 Desember 2021. (Kemenlu RI)
Webinar bertajuk The Role of Science & Technology in Building a Post-Pandemic Climate Resilient Health System digelar pada 16 Desember 2021. (Kemenlu RI)

Webinar Iptek Awali Pertemuan Science-20 di Bawah Presidensi G20 Indonesia

Willy Haryono • 25 Desember 2021 08:58
?Jakarta: Di bulan Desember 2021, Presidensi G20 Indonesia memulai kegiatan salah satu engagement group G20, yaitu Science-20 (S20), melalui penyelenggaraan Webinar Nasional bertajuk “The Role of Science & Technology in Building a Post-Pandemic Climate Resilient Health System" pada 16 Desember lalu.
 
Tercatat lebih dari 125 peserta hadir, termasuk dari kalangan ilmuwan, akademisi, Organisasi Internasional dan Kementerian/ Lembaga terkait.
 
Sejumlah narasumber kunci pada acara meliputi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, Co-Sherpa G20 Indonesia (Dubes Dian Triansyah Djani dan Dr. Edi Prio Pambudi), Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Laksana Tri Handoko, serta Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Prof. Satryo Sumantri Brodjonegoro.

Berdasarkan keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Jumat, 24 Desember 2021, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa prioritas Presidensi G20 Indonesia adalah reformasi arsitektur kesehatan global. Keketuaan Indonesia akan mendorong terwujudnya berbagai proyek nyata di bidang kesehatan, misalnya melalui mobilisasi sumber daya medis dan perluasan global manufacturing hubs untuk produksi vaksin COVID-19 berbasis mRNA.
 
Ketua AIPI selaku Chair S20 selanjutnya menjelaskan bahwa S20 Indonesia akan fokus pada dua isu utama, yaitu kesehatan dan perubahan iklim. Hal ini didasari fakta saintifik adanya keterkaitan isu lingkungan dan pandemi, dimana kerusakan habitat alami telah tingkatkan zoonotic diseases seperti COVID-19.
 
Sementara itu, Co-Sherpa Indonesia, Dubes Dian Triansyah Djani menekankan bahwa S20 sangat berperan dalam mengawal diskursus isu global agar sejalan dengan prioritas Indonesia. Untuk itu, S20 perlu kolaborasi dengan stakeholders lainnya, agar bisa memberikan hasil yang riil dan untuk memastikan no one is left behind.
 
S20 adalah forum para ilmuwan anggota-anggota G20, yang bertujuan memberikan basis saintifik bagi perumusan kebijakan G20. Sepanjang Presidensi G20, S20 Indonesia nantinya akan didukung oleh AIPI, BRIN, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Asian Development Bank.
 
Presidensi G20 Indonesia secara resmi dimulai pada tanggal 1 Desember 2021. Mengawali keketuaan, Indonesia telah sukses menyelenggarakan 1st G20 Sherpa Meeting tanggal 7-8 Desember 2021 di Jakarta, serta 1st Finance and Central Bank Deputy Meeting pada 9–10 Desember 2021 di Bali.
 
Baca:  Segudang Manfaat Presidensi G20 bagi Indonesia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan