Letnan Penerbangan Angkatan Udara Australia, Abdul Kader, saat berbicara kepada awak media di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, Jumat, 15 November 2024. (Medcom.id)
Letnan Penerbangan Angkatan Udara Australia, Abdul Kader, saat berbicara kepada awak media di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, Jumat, 15 November 2024. (Medcom.id)

Kisah Abdul Kader, Imam Pertama di Angkatan Udara Australia

Willy Haryono • 16 November 2024 08:59
Situbondo: Seorang anak kecil bernama Abdul Kader terpesona dengan dunia militer. Ia tumbuh besar mengagumi sosok sang kakek yang berdiri tegap dan gagah dalam balutan seragam militer Bangladesh. Saat dewasa nanti, Abdul Kader ingin menjadi seperti kakeknya.
 
Perjalanan hidup membawa Abdul Kader ke studi keagamaan, bukan militer. Hal ini membuatnya berpikir bahwa dirinya tidak akan pernah punya kesempatan lagi untuk masuk ke militer. Namun, anggapan tersebut keliru.
 
Tumbuh besar di Bangladesh, Abdul Kader menyelesaikan kuliahnya di Mesir sebelum melanjutkan pendidikannya ke jenjang Magister di Inggris, di mana ia juga mengajar selama dua tahun, dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang Magister kedua di Malaysia.

Meski Australia awalnya bukan tujuan utama, muncul kesempatan untuk menjadi Imam di Masjid Darwin Islamic Society, tempat ia bertugas selama empat tahun sebelum pindah bersama keluarganya ke Toowoomba, Queensland.

Karier Militer Abdul Kader

Tak disangka, rumah mereka di Toowoomba berada tak jauh dari pusat Perekrutan Angkatan Pertahanan Australia (ADF).
 
Abdul Kader ingat sering mengamati kegiatan mereka, tetapi salah satu anggota kongres Imam Kader-lah yang membuatnya menyadari nilai-nilai yang sama kuatnya antara keyakinan Abdul Kader dan ADF.
 
Setelah pindah ke Melbourne, Abdul Kader terkejut karena ternyata ADF sedang mencari seorang imam untuk menjadi personel yang memberikan dukungan spiritual kepada seluruh prajurit.
 
“Sejak lama saya memang ingin jadi personel militer. Karena kakek saya adalah pria berseragam, saya mewarisi ketertarikan itu,” kata Letnan Penerbangan Angkatan Udara Australia Abdul Kader saat berbicara kepada awak media di lokasi latihan gabungan Keris Woomera di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, Jumat, 15 November 2024.
 
“Saya sebenarnya mempelajari teologi, dan pada suatu waktu saya baru tahu karena Angkatan Udara Australia membutuhkan imam, dan saya pun mendaftar,” sambungnya.
 
“Ada pelatihan khusus selama belasan pekan. Setelah selesai, saya menjadi perwira,” tutur Abdul Kader.

Persahabatan Indonesia-Australia

Untuk latihan gabungan Keris Woomera 2024, Abdul Kader ditugaskan untuk menjadi imam di kapal HMAS Adelaide. Ia mengatakan bahwa ini adalah pengalaman luar biasa, terutama saat begitu banyak personel TNI yang turut beribadah bersamanya di HMAS Adelaide.
 
Abdul Kader mengapresiasi ADF yang memfasilitasi kehadiran pemuka agama di jajarannya. Saat bulan puasa, para personel ADF yang beragama Islam mendapat keleluasaan untuk tidak menjalani aktivitas fisik rutin di pagi hari.
 
Selain itu, jajaran Muslim di ADF juga diperbolehkan mengambil cuti khusus Hari Raya Idulfitri atau Iduladha. “Ini cuti khusus yang bukan mengambil dari cuti tahunan,” sebut Abdul Kader.
 
Akhir kata, sang imam mengatakan bahwa Keris Woomera merupakan pengalaman berharga yang dapat semakin memperkuat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Australia.
 
“Ini luar biasa. Kedua negara bisa terus mendukung agar persahabatan ini menjadi lebih kuat lagi ke depannya,” tutup Abdul Kader.
 
Baca juga:  Samakan Persepsi, TNI dan ADF Jalankan Operasi Evakuasi Warga Sipil
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan