Demonstrasi menentang kudeta militer berlangsung di Yangon, Myanmar pada 21 Mei 2021. (STR / AFP)
Demonstrasi menentang kudeta militer berlangsung di Yangon, Myanmar pada 21 Mei 2021. (STR / AFP)

AS Puji Kepemimpinan Indonesia di ASEAN, Termasuk soal Konflik Myanmar

Willy Haryono • 31 Mei 2021 12:21
Jakarta: Amerika Serikat menyebut Indonesia sebagai sebuah negara yang berperan penting dalam berbagai isu di kawasan dan global. Di level ASEAN, Indonesia dipandang AS sebagai pemimpin yang terus mendorong perdamaian, demokrasi, serta stabilitas dan keamanan kawasan.
 
Secara spesifik, AS memuji peran aktif Indonesia dalam membantu menyelesaikan isu kudeta militer di Myanmar yang terjadi sejak awal Februari.
 
"Saya ingin mengakui kepemimpinan Indonesia dalam merespons krisis di Myanmar," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dalam konferensi pers gabungan bersama Wamenlu Mahendra Siregar di gedung Kemenlu RI di Jakarta, Senin, 31 Mei 2021.

"Indonesia berada di garda terdepan dalam upaya menghentikan aksi kekerasan di Myanmar dan mendoron agar negara tersebut kembali ke pemerintahan demokratis yang damai," sambungnya.
 
Militer Myanmar melakukan kudeta terhadap pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu. Gelombang aksi protes pun meletus, yang kemudian berujung bentrok dan menelan ratusan korban jiwa.
 
Bersama negara-negara ASEAN lainnya, Indonesia berusaha keras agar aksi kekerasan di Myanmar dapat dihentikan. Salah satu upaya konkret Indonesia adalah menggelar pertemuan ASEAN Leaders' Meeting (ALM) di Jakarta pada April lalu.
 
Baca:  ASEAN Sepakati 5 Poin Konsensus Terkait Myanmar
 
Mahendra mengatakan bahwa dalam pertemuannya dengan Sherman, ia telah menyampaikan perkembangan terbaru upaya Indonesia dan ASEAN dalam mendorong penyelesaian konflik di Myanmar.
 
"Kami menyampaikan komitmen Indonesia terhadap langkah-langkah dan tindak lanjut dari ALM terkait Myanmar, serta persiapan kunjungan Utusan Khusus ASEAN ke Myanmar," ungkap Mahendra.
 
Sebelumnya, Mahendra dan Sherman juga telah membicarakan penguatan hubungan bilateral Indonesia-AS, termasuk di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, kesehatan, teknologi, dan juga perubahan iklim.
 
Mahendra mengatakan bahwa penguatan hubungan bilateral Indonesia-AS ini dilakukan di bawah kerangka kemitraan strategis dengan semangat kerja sama yang setara dan saling menguntungkan.
 
Selain itu, kedua menteri juga membahas mengenai upaya memanfaatkan momentum gencatan senjata di Jalur Gaza.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan