Lewat diplomasi vaksin, Indonesia mendatangkan beragam merek vaksin Covid-19. Kedatangan vaksin ini didapat lewat kerja sama langsung dengan negara-negara mitra, atau melalui skema berbagi vaksin COVAX.
Berkat upaya keras diplomasi vaksin, program vaksinasi Indonesia berhasil bertengger di posisi 5 versi situs Our World in Data. Terhitung hingga tanggal 3 Oktober 2021, Our World in Data mencatat Indonesia telah memvaksinasi total 93,78 orang.
Angka tersebut menempatkan Indonesia di peringkat lima di bawah Tiongkok, India, Amerika Serikat, dan Brasil.
Dari angka total 93 juta lebih, 52,58 juta di antaranya telah menerima vaksinasi penuh, sementara 41,10 juta lainnya baru mendapat satu dosis.
Sebagai perbandingan, Tiongkok telah memvaksinasi sekitar 1,1 miliar warganya, India 659,74 juta, Amerika Serikat 215,23 juta, dan Brasil 152,27 juta.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, diplomasi vaksin bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Namun Kemenlu bersama jajaran terkait terus berupaya mendorong diplomasi ini demi mendatangkan cukup vaksin bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca: Jokowi Pastikan Program Vaksinasi Covid-19 Merata dari Sabang Sampai Merauke
"Mengenai vaksin, tugas utama diplomasi adalah membuka jalan dan akses terhadap komitmen penyediaan vaksin, baik dari jalur bilateral, maupun multilateral," kata Menlu Retno.
Ia menambahkan, tugas diplomasi vaksin ini dijalankan tidak saja untuk membuka akses pemenuhan kebutuhan jangka pendek untuk masyarakat Indonesia, namun juga untuk memberikan dukungan terhadap vaksin multilateralisme.
Melalui kerangka multilateral, Indonesia terus aktif mengamankan potensi perolehan vaksin melalui COVAX, mekanisme yang diinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dam bekerja sama dengan berbagai badan lain. Tujuan utama COVAX adalah memastikan kesetaraan vaksin Covid-19 di level globa, terutama untuk negara-negara berkembang dan miskin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News