Seperti yang dilihat seorang reporter AFP, ini merupakan penampilan publik pertamanya sejak dibebaskan lebih awal dari hukuman penjara karena korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Miliarder kontroversial tersebut, pergi ke Kuil Pilar Kota Bangkok sebelum melakukan perjalanan ke Chiang Mai di utara kerajaan pada hari yang sama.
Sejumlah media berkemah di depan kuil tempat Thaksin, yang mengenakan kemeja biru dan penyangga leher, berdoa sekitar pukul 05.00 waktu setempat.
Hari ini, ia dijadwalkan terbang ke Chiang Mai, kota kelahirannya dan basis kekuatan politik tradisional untuk berdoa di makam kerabatnya yang telah meninggal.
Politisi veteran berusia 74 tahun itu kembali ke Negeri Gajah Putih pada bulan Agustus. Sebelumnya Thaksin mengasingkan diri selama 15 tahun di luar negeri. Dia langsung dipenjara selama delapan tahun atas tuduhan sejak ia berkuasa, ketika tiba ke Thailand.
Namun hukumannya dikurangi menjadi satu tahun oleh Raja Maha Vajiralongkorn dalam beberapa hari setelah kepulangannya, dan bulan lalu, pemerintah mengatakan Thaksin memenuhi syarat untuk dibebaskan lebih awal karena faktor usia dan kesehatannya.
Kembalinya mantan pemilik Manchester City ke Thailand tahun lalu terjadi tak lama setelah partai Pheu Thai yang dipimpin putrinya mengambil inisiatif untuk membentuk pemerintahan koalisi setelah kehilangan suara terbanyak dari Partai Move Forward yang progresif.
Waktu kepulangannya membuat banyak orang menyimpulkan bahwa telah terjadi kesepakatan rahasia untuk mempersingkat masa hukumannya, sebuah dugaan yang dibantah oleh pemerintah pimpinan Pheu Thai.
Thaksin adalah salah satu tokoh paling berpengaruh namun memecah belah dalam sejarah modern Thailand. Seorang mantan petugas polisi yang kemudian menjadi taipan telekomunikasi, ia dicintai oleh jutaan warga pedesaan Thailand karena kebijakan populisnya pada awal tahun 2000an, namun telah lama ditentang oleh kelompok royalis dan pro-militer di negara tersebut.
Perebutan dominasi antara kelompok berkuasa dan Thaksin serta sekutunya telah banyak menentukan politik Thailand selama dua dekade terakhir. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News