Serangan tersebut disebut sebagai langkah Bangkok untuk melumpuhkan kemampuan militer Kamboja yang diduga memanfaatkan kompleks kasino di kawasan perbatasan sebagai lokasi peluncuran drone bersenjata serta tempat penyimpanan roket, mortir, dan persenjataan lainnya.
Bangunan kasino berwarna putih yang menjulang di tengah hutan hijau dan semak belukar dinilai menjadi sasaran empuk karena Kamboja tidak memiliki sistem pertahanan udara yang memadai. Sejak konflik bersenjata pecah pada Juli lalu, Kamboja juga belum mengoperasikan senjata anti-pesawatnya, diduga untuk menghindari serangan balasan besar dari Thailand yang memiliki keunggulan militer.
Kasino-kasino tersebut dikenal sebagai bangunan terbesar dan paling kokoh di sepanjang perbatasan. Fasilitas itu dibangun dengan dana besar dari investor dan industri perjudian. Meski berpotensi dimanfaatkan untuk kepentingan militer, penggunaan ganda kasino tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Otoritas Thailand menyebut selama ini Kamboja mengandalkan mortir dan peluncur roket ganda BM-21 122 mm buatan Soviet yang dipasang di atas truk. Senjata itu dinilai tidak akurat karena ditembakkan tanpa kendali ke wilayah Thailand. Namun, belakangan serangan drone bersenjata Kamboja yang lebih presisi semakin sering menghantam sasaran di Thailand, sehingga lokasi peluncuran drone menjadi prioritas serangan udara.
Tentara Thailand yang mendapat pelatihan dari Amerika Serikat mencurigai adanya keterlibatan pihak asing dalam membantu Kamboja mengoperasikan drone bermuatan bom. Kecurigaan ini muncul karena keterbatasan efektivitas persenjataan konvensional Kamboja.
| Baca juga: Konflik Thailand-Kamboja Memanas, Gencatan Senjata Runtuh |
Komando Area Angkatan Darat Kedua Thailand, yang bertanggung jawab menjaga perbatasan sepanjang sekitar 500 mil dengan Kamboja, mengungkapkan pasukannya mendengar komunikasi radio militer Kamboja menggunakan kata bahasa Inggris finished saat beberapa drone menjatuhkan mortir di wilayah Thailand. Sinyal tersebut dilacak hingga ke Provinsi Ubon Ratchathani, meski tidak dijelaskan lebih lanjut.
Militer Thailand menyebut Kamboja menggunakan drone pandangan orang pertama untuk menjatuhkan mortir 82 mm, serta drone bunuh diri yang diarahkan menabrak pintu masuk bunker militer Thailand. Setiap serangan disebut didukung oleh drone pengintai yang merekam dan menganalisis sasaran.
Sejak 7 Desember, puluhan tentara dan warga sipil dari kedua pihak dilaporkan tewas dalam eskalasi terburuk selama konflik lima bulan ini. Lebih dari 50 orang dilaporkan meninggal, sementara Thailand menahan 18 tawanan perang asal Kamboja.
Militer Thailand menegaskan upaya dilakukan untuk meminimalkan kerusakan saat mengebom tiga bangunan kasino mewah tersebut, dengan mempertimbangkan kemungkinan keberadaan warga sipil di dalamnya, termasuk individu yang diduga terlibat dalam jaringan penipuan daring ilegal.
Untuk pertama kalinya sejak konflik berlangsung, Angkatan Laut Thailand pada Rabu (10/12) melepaskan tembakan dari kapal perang di Teluk Thailand untuk menghantam kasino Kamboja yang diduga digunakan sebagai basis militer di dekat Provinsi Trat. Dalam foto yang dirilis angkatan laut, terlihat kilatan tembakan berwarna kuning dan oranye dari kapal perang di perairan yang relatif tenang.
"Kapal Angkatan Laut Kerajaan Thailand HTMS Thepa 525 melepaskan tembakan di Teluk Thailand untuk mendukung marinir yang menyerang target militer Kamboja di kota Nong Ree, distrik Muang, Trat," demikian keterangan foto resmi angkatan laut.
Serangan laut dipilih karena kedekatan wilayah tersebut dengan Kasino Thmor Dar di Kamboja yang disebut media Thailand sebagai lokasi peluncuran drone bersenjata. Angkatan laut juga mengklaim menyerang rumah-rumah di sepanjang perbatasan yang diduga menjadi tempat penyimpanan peluncur roket milik penembak jitu Kamboja. Sebagai balasan, Kamboja dilaporkan menembakkan artileri berat.
Serangan udara juga dilakukan jet Gripen pada Selasa (9/12) yang menjatuhkan bahan peledak tinggi ke Royal Hill Resort and Casino di Kota O’Smach, Provinsi Oddar Meanchey. Sehari sebelumnya, F-16 menghantam kasino bertingkat lain yang diduga menjadi basis drone pembawa bom ke Provinsi Ubon Ratchathani.
Thailand menduga masih terdapat kasino lain di sepanjang perbatasan yang dimanfaatkan untuk kepentingan militer. Bentrokan terus berlanjut dengan penggunaan roket, mortir, drone bunuh diri, dan senjata ringan, di tengah upaya masing-masing pihak memperkuat posisi.
Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul membubarkan parlemen pada Kamis (11/12) untuk membuka jalan bagi pemilu nasional dalam 60 hari, di tengah kritik terhadap sikap kerasnya yang menolak negosiasi. "Dengan apa yang telah mereka (Kamboja) lakukan kepada kami, tidak akan ada negosiasi," kata Anutin sebelumnya.
Ketegangan juga meningkat secara personal. Letnan Jenderal Wanchana Sawasdee menulis peringatan keras kepada Ketua Senat Kamboja Hun Sen.
"Jika intelijen yang kredibel menunjukkan bahwa senjata-senjata tersebut menimbulkan ancaman yang nyata, kami akan menghancurkannya," tulis Wanchana dalam unggahan bertajuk pesan untuk Hun Sen.
"Jika ancaman nyata berada di rumah siapa pun, ancaman itu akan dinetralisir terlepas dari lokasinya," tambahnya.
Sebelum konflik pecah, kasino-kasino di Kamboja dikenal ramai oleh penjudi lokal maupun asing. Sejumlah penyelidik menyebut sebagian kasino juga diduga menjadi pusat operasi penipuan daring lintas negara, meski belum dapat dipastikan apakah tiga kasino yang dibom termasuk dalam jaringan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News