Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam Pidato Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. (YouTube/BPMI Setpres)
Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam Pidato Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. (YouTube/BPMI Setpres)

Rivalitas Berbasis Teknologi Jadi Rintangan yang Dihadapi Indonesia

Marcheilla Ariesta • 16 Agustus 2023 14:09
Jakarta: Di era globalisasi dan kemajuan teknologi, rivalitas geoekonomi perlu menjadi perhatian. Hal ini berarti bahwa persaingan perdagangan, akses terhadap sumber daya alam, investasi langsung asing, serta ketergantungan ekonomi antara negara-negara menjadi bagian utama dalam dinamika geopolitik.
 
Dalam Pidato Sidang Tahunan MPR di Jakarta pada Rabu, 16 Agustus 2023, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkapkan, "Perkembangan teknologi komunikasi dan transformasi digital telah memungkinkan interaksi yang lebih intens antara negara-negara, baik dalam ranah politik, ekonomi, maupun sosial."
 
Menurutnya, teknologi juga telah membentuk latar belakang baru bagi konflik dan persaingan. Bambang mengamati bahwa perubahan dalam dinamika geopolitik ini terhubung dengan lompatan signifikan dalam teknologi.

Di antara kemajuan tersebut termasuk teknologi komunikasi dan konvergensi, internet dan digitalisasi, kecerdasan buatan, serta implementasi Internet of Things (IoT).
 
"Selain aspek-aspek yang disebutkan di atas, dalam dua dekade terakhir, kita juga telah menyaksikan peningkatan besar dalam teknologi keamanan dan militer, serta perkembangan pesat dalam perang siber yang memberikan keunggulan taktis dalam pertempuran," lanjut Bambang.
 
Oleh karena itu, Bambang menegaskan bahwa selain perlunya proses transformasi pertahanan Indonesia yang holistik, Indonesia juga harus siap menghadapi berbagai dinamika geopolitik serta lonjakan teknologi yang sangat penting.
 
"Tak peduli apakah kita menyukainya atau tidak, kita harus merangkai ulang kerangka kerja pertahanan Indonesia dalam kerangka konstitusi kita, yang sejalan dengan penyesuaian visi negara, untuk memastikan bahwa Indonesia memiliki kerangka konstitusional yang mampu merespons tuntutan zamannya," paparnya.
 
Bambang menambahkan bahwa Indonesia saat ini menghadapi ancaman keamanan yang bersifat non-tradisional, seperti terorisme, perubahan iklim, dan perang siber. Dalam konteks dinamika geopolitik, ancaman-ancaman ini telah menjadi fokus utama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan