Saat ditanya mengenai peran Rusia dalam ASEAN, G20 dan KTT Asia Timur (EAS), Lyudmila menjawab, Moskow terus mendukung sentralitas dan kerja sama.
"Kami memiliki tujuan untuk mengembangkan kerja sama di berbagai area. Kami ingin berbuat lebih di bidang ekonomi," ucapnya.
"Kami mendukung yang terjadi di G20 dan EAS. Para negara berkembang, mereka tidak mau lagi menjadi bagian dari sistem kolonialisme Barat," terang Lyudmila.
Menurutnya, negara-negara berkembang saat ini sudah lebih bersatu dalam melawan kolonialisme. "Negara berkembang jauh lebih bersatu untuk melawan praktik kolonialisme ini, dan kami, tentu saja, mendukung mereka," tegasnya.
Dominasi Barat
Karenanya, kata Lyudmila, Rusia sangat mendukung persatuan dan peran sentral ASEAN dan negara berkembang. Tentu saja, hal ini untuk 'meruntuhkan' dominasi Barat.Dalam kesempatan tersebut, Lyudmila memuji kesuksesan KTT ke-43 ASEAN yang baru saja digelar di Jakarta pekan lalu. Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov hadir dalam rangkaian kegiatan tersebut, mewakili Presiden Rusia Vladimir Putin.
Lavrov juga hadir dalam KTT G20 India akhir pekan kemarin, Ia memuji KTT G20 India sebagai sebuah keberhasilan, karena invasi Rusia ke Ukraina tidak dikritik dalam deklarasi G20.
"Kami berhasil mencegah upaya Barat melakukan 'Ukrainaisasi' di agenda KTT. Ini adalah kemenangan diplomatik, dan sepenuhnya mencerminkan posisi kami," pungkasnya.
Baca juga: Menlu Rusia Sergey Lavrov Sebut KTT G20 'Pertemuan Puncak Terobosan'
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News