Ketua Program Vaksinasi Covid-19 Malaysia, Khairy Jamaluddin mengungkapkan bagaimana data penerima yang diberikan vaksin Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca sebagai dosis pertama dan kedua menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan kemanjuran vaksin.
Ia menambahkan, data dari penelitian yang dilakukan di Jerman menunjukkan bahwa menerapkan pendekatan heterolog dapat meningkatkan antibodi penetralisir pada penerimanya. Pada akhirnya, kata dia, vaksin akan melindungi mereka dari munculnya varian covid-19 baru.
"Kami memiliki beberapa data dunia nyata yang kami terima dari Jerman mengenai vaksinasi heterolog menggunakan AstraZeneca untuk dosis pertama dan Pfizer untuk dosis kedua, yang telah terbukti meningkatkan antibodi penertral dan lebih efektif dalam melawan varian covid-19," kata Khairy, dilansir dari Malay Mail, Kamis, 17 Juni 2021.
Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Malaysia Perpanjang Lockdown
"Kami sangat memperhatikan ini. Kami tidak ingin mengambil keputusan cepat sebelum mendapatkan lebih banyak data," imbuhnya.
Khairy mengatakan, proposal untuk menggunakan metode vaksinasi heterolog dipresentasikam Direktur Institute of Clinical Research (ICR), Dr P. Kalairasu. Ia menambahkan, setelah data yang memadai telah dipelajari, rekomendasi perlu dibuat oleh kelompok teknis kerja NIP kepada komitenya sebelum dia dan Menteri Kesehatan Adham Baba akan memutuskan sebagai ketua bersama NIP.
Dia mengatakan pemerintah juga melihat vaksinasi heterolog karena kendala pasokan yang mereka hadapi saat ini.
"Setelah kelompok kerja jelas tentang ini, mereka akan memberikan saran kepada komite yang saya ketuai dengan menteri kesehatan dan kami akan menerapkan vaksinasi heterolog, ada kemungkinan bahwa kita akan berakhir melakukan ini," tutur Khairy.
"Juga, ketika Anda menghadapi kendala pasokan vaksin, Anda dapat mencampuradukkan dan memastikan bahwa efek vaksin masih ada," tambahnya.
Pernyataan Khairy disampaikan usai laporan data awal dari uji coba Jerman - yang melibatkan kelompok uji kecil hanya 26 pasien muda - menunjukkan kombinasi dosis vaksin AstraZeneca dan Pfizer dapat memicu respons imun hingga empat kali lebih kuat daripada jika diberikan dua dosis vaksin yang sama.
Tes menunjukkan metode vaksinasi heterolog lebih efektif dalam menetralkan antibodi untuk melindungi penerima dari covid-19 baru seperti strain Alpha dan Beta.
Juga dilaporkan bahwa dosis berulang dari kedua vaksin menunjukkan kecenderungan menjadi kurang efektif dari waktu ke waktu, atau menyebabkan efek samping yang lebih kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News