Sebagai wapres AS di masa lalu, Biden ditugaskan Obama untuk menangani arah kebijakan luar negeri. Kini setelah Biden menjadi presiden, kebijakannya mengenai isu luar negeri AS diyakini tidak akan jauh berbeda.
"Joe Biden seorang politikus handal di AS yang malang melintas di hubungan internasional. Ia merupakan andalan Obama dalam menangani kebijakan luar negeri," kata Prof Dr. Arry Bainus, Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Padjajaran dalam konferensi daring berjudul "Arah Kebijakan Presiden AS Joe Biden, Dampak Atas Indonesia dan Dunia" pada Sabtu, 30 Januari 2021.
"Karena banyak menangani urusan luar negeri, Biden itu lebih terkenal di luar daripada di dalam negeri," lanjutnya.
Arry menilai Biden akan lebih mendorong kerja sama multilateralisme dalam menangani isu-isu global dan kawasan. Hal ini dapat terlihat dari sejumlah perintah eksekutif yang ditandatangani di hari pertama dirinya menjabat.
Salah satu yang ditandatangani Biden adalah mengenai upaya AS bergabung kembali ke Perjanjian Iklim Paris. Biden memandang perubahan iklim sebagai isu krusial yang harus ditangani bersama, sebingga ia pun bertekad bergabung kembali dengan perjanjian tersebut.
Di era Donald Trump, AS menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris 2015. AS juga menjauh dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama pemerintahan Trump, dan Biden bertekad untuk mengubah posisi tersebut.
Baca: Di Bawah Biden, Kebijakan Luar Negeri AS Lebih Condong ke Multilateral
"Biden juga telah mengutarakan tekadnya untuk memperkuat aliansi transatlantik. Biden menilai AS tidak boleh meninggalkan aliansi-aliansinya, persis seperti zaman Obama," ujar Arry.
Meski begitu, Arry menilai Biden juga akan tetap fokus menangani masalah-masalah dalam negeri, seperti pandemi covid-19 yang telah menyebar ke seantero AS. Namun berbeda dari Trump, Biden akan menangani isu domestik dengan tetap membuka diri terhadap persoalan-persoalan global. "Biden akan lebih terbuka ke Palestina dan mendorong Solusi Dua Negara (Two-State Obama), seperti yang telah berulang kali disuarakan Obama," sebut Arry.
Senada dengan Arry, Akademisi Hubungan Internasional Bina Nusantara University Prof. Dr Tirta Nugraha Mursitama juga memandang Biden sebagai 'kelanjutan' dari Obama. AS di bawah Biden diyakini akan lebih terbuka dan mengedepankan kerja sama seperti sebelum era Trump.
"Ini istilahnya adalah, same old song, tapi penyanyinya berbeda," tutur Tirta. "Biden akan mengurusi masalah domestik, tapi juga membuka kembali multilateralisme. Intinya tidak menutup diri," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id