Warga Malaysia saat makan malam merayakan Hari Raya Imlek. Foto: The Star
Warga Malaysia saat makan malam merayakan Hari Raya Imlek. Foto: The Star

Imlek di Malaysia, 2.500 Petugas Diturunkan untuk Awasi Perayaan

Fajar Nugraha • 01 Februari 2022 10:02
Kuala Lumpur: Warga Malaysia yang merayakan Tahun Baru Imlek akhirnya dapat melakukannya dengan pembatasan yang dilonggarkan sejak pandemi covid-19. Namun pihak berwenang akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
 
Di bawah aturan, open house dilarang tetapi warga dapat menghadiri makan malam reuni, makan di luar, dan memasuki tempat ibadah. Banyak restoran yang sudah penuh dipesan untuk makan malam seperti itu karena pemesanan sejak lama.
 
“Pesanan kami penuh untuk malam ini. Setiap meja hanya dapat menampung enam orang, bukan 10 orang seperti biasanya karena aturan covid-19," kata seorang pekerja di restoran Chuai Heng di Kuala Lumpur pada 31 Januari 2022, yang dilansir dari The Straits Times, 1 Februari 2022.

Sementara bankir, Anise Wan, berhasil mendapatkan kamar pribadi terakhir di sebuah restoran di Selangor minggu lalu untuk 12 Februari. Tapi dia harus membayar deposit untuk mengamankan pemesanan.
 
"Kasusnya tinggi, tetapi kita dapat mengambil beberapa tindakan pencegahan untuk membatasi paparan (virus). Saya yakin banyak yang masih makan di luar, tetapi juga memastikan bahwa kegiatan reuni berada dalam zona aman. Ini reuni pertama setelah penguncian yang berkepanjangan,” ucap Wan kepada Straits Times.
 
Banyak orang juga menghabiskan lebih banyak tahun ini. Perencana acara Choo Ben C mengatakan, dia menghabiskan sekitar 2.000 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp6,8 juta tahun ini untuk makanan dan barang Tahun Baru Imlek. Angka itu dua kali lipat dari jumlah yang dia habiskan tahun lalu.
 
Hanya suami dan anak-anaknya yang akan merayakan festival tersebut karena dia masih berduka atas meninggalnya ayahnya yang berusia 82 tahun yang meninggal karena sepsis dan pneumonia tiga bulan lalu.
 
“Saya menghabiskan sedikit lebih banyak untuk membeli makanan untuk dimasak di rumah untuk makan malam reuni tahun ini. Saya tidak akan menghentikan suami dan anak-anak saya untuk merayakannya, bagaimanapun juga, kita perlu bersyukur bahwa kita masih memiliki keluarga untuk bertemu dan itu musim lebaran,” ujarnya.
 
Guru TK dan ibu tiga anak Hazel Goh, 41, akan kembali ke kota asalnya di Sibu, Sarawak, pada Rabu untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
 
"Anak bungsu saya bahkan tidak ingat seperti apa rumah nenek, jadi tahun ini, saya menantikan reuni yang layak. Anak-anak bersemangat. Saya senang saya membuat keputusan untuk kembali,” ucap perempuan berusia 41 tahun itu.
 
Namun ada juga yang memilih perayaan yang lebih tenang, baik karena pendapatan mereka dipengaruhi oleh pandemi atau mereka lebih memilih untuk tetap berhati-hati akibat gelombang baru kasus covid-19 yang disalahkan pada varian Omicron yang sangat menular tetapi tidak terlalu parah dari virus korona.
 
Sedangkan ibu rumah tangga Shervin Cheong, memutuskan untuk mencoba membuat nian gao, atau kue beras, untuk pertama kalinya, serta kerupuk udang dari nol.
 
"Meskipun pandemi, saya mencoba yang terbaik untuk menciptakan perayaan Imlek yang berkesan untuk keluarga kecil dan anak-anak saya. Kami tidak memiliki banyak untuk dibelanjakan, tetapi kami mendekorasi rumah, membuat kue untuk diberikan kepada teman dan keluarga," katanya.
 
“Suami saya adalah satu-satunya pencari nafkah sekarang, jadi itu sangat mempengaruhi kami. Penghasilannya harus memberi makan kami berempat, termasuk cicilan rumah dan mobil saya, jadi kami harus benar-benar merencanakan pengeluaran kami dengan hati-hati. Tapi saya senang melakukan semua memasak itu dan persiapan untuk perayaan Imlek karena menurut saya itu adalah hal-hal yang berkesan dan menciptakan suasana meriah,” tutur Cheong.
 
Di tengah perayaan, pihak berwenang akan mengerahkan sekitar 2.532 tim kepatuhan covid-19 secara nasional untuk memastikan bahwa orang-orang mematuhi peraturan kesehatan atau prosedur operasi standar.
 
"Virus masih ada di luar sana dan tetap berbahaya. Pemerintah telah melonggarkan beberapa pembatasan untuk memungkinkan perjalanan antarnegara bagian dan makan malam reuni, jadi kami berharap masyarakat akan merespons dengan memainkan peran mereka," Direktur Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Ketertiban Umum Comm Datuk Hazani Ghazali seperti dikutip harian The Star.
 
Malaysia pada hari Minggu mencatat 4.915 kasus baru covid-19, pertama kalinya dalam tiga hari kasus turun di bawah angka 5.000.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan