Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-Cha. Foto: AFP
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-Cha. Foto: AFP

Belum Puas Berkuasa, Prayuth Calonkan Diri dalam Pemilu Thailand Tahun Depan

Marcheilla Ariesta • 23 Desember 2022 21:13
Bangkok: Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-Cha mengumumkan akan ikut dalam pemilihan umum Thailand terbaru. Pemilu akan diadakan sebelum Mei tahun depan.
 
Prayuth berkuasa sebagai panglima militer dalam kudeta 2014 lalu, sebelum kemudian memperkuat posisinya dalam pemilu 2019. Namun, saat ini popularitasnya sedang lesu.
 
"Partai Persatuan Bangsa Thailand menawarkan untuk mendukung saya menjadi kandidat perdana menteri berikutnya, dalam pemilihan selanjutnya," kata Prayuth di luar Gedung Pemerintah di Bangkok.

"Saya akan menjelaskannya hari ini, bahwa saya telah memutuskan untuk bergabung dengan peran tersebut," ungkapnya, dilansir dari AFP, Jumat, 23 Desember 2022.
 
Prayut secara luas diperkirakan akan meninggalkan Partai Palang Pracharath (PPRP), yang memimpin koalisi yang berkuasa. PPRP telah mengumumkan pemimpin dan penjabat wakil PM Prawit Wongsuwan yang akan menjadi kandidat partai dalam pemilihan.
 
Prayut dan Prawit sama-sama bertugas di militer Thailand dan kekayaan politik mereka telah terjalin selama beberapa dekade. Prayut mengatakan, bahwa ikatan antara keduanya tetap kuat meskipun jalur politik mereka terpisah.
 
Pada September lalu, Mahkamah Konstitusi memutuskan batas masa jabatan delapan tahun Prayut sebagai perdana menteri akan berakhir pada 2025.
 
Tanggal pemilihan belum diputuskan, tetapi jika tidak dibubarkan lebih awal, parlemen akan mengakhiri masa jabatannya pada  Maret, dengan persiapan pemungutan suara Mei mendatang.
 
Partai oposisi Pheu Thai unggul dalam jajak pendapat. Tetapi konstitusi Thailand saat ini, yang dirancang di bawah pemerintahan militer, mendukung partai-partai yang terkait dengan militer.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan