Jakarta: Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) bersama dengan Pemerintah Indonesia menandatangani Kesepakatan Kerangka Kerja yang memungkinkan diadakannya misi riset dan survei bersama DPAA perdana tahun ini terkait warga Amerika yang hilang di Indonesia pada saat Perang Dunia II.
Penandatangan dilakukan lewat Defense POW/MIA Accounting Agency (DPAA), yang bertugas membawa pulang tentara AS tawanan perang atau hilang saat bertugas.
Setelah koordinasi selama beberapa tahun dan sejumlah keterlibatan Menteri Pertahanan, AS dan Indonesia sepakat untuk memulai kegiatan lapangan DPAA di Pulau Morotai.
Kegiatan itu akan mendorong upaya penghitungan lebih dari 1.900 personel AS yang hilang dan gugur di Indonesia semasa Perang Dunia II.
“Dengan penandatanganan kesepakatan ini, kami sangat bersemangat untuk memulai kerja lapangan kami di Indonesia pada bulan Juni mendatang,” kata Direktur DPAA Kelly McKeague dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, Jumat, 24 Maret 2023.
Baca juga: Indonesia-AS Umumkan Kemitraan Energi Bersih dengan Nuklir Reaktor Modular Kecil
“Kami berterima kasih kepada sejumlah lembaga pemerintahan Indonesia yang telah membantu kami memenuhi janji kami kepada anggota Tentara AS yang telah memberikan pengorbanan tertinggi bagi bangsa kami dan keluarga mereka yang telah lama mencari jawaban atas orang-orang terkasih mereka yang hilang,” lanjutnya.
Kesepakatan Kerangka Kerja ini merupakan kelanjutan konferensi pers tahun lalu pada 21 November bersama Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin III dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.
Saat itu, kedua menteri menyatakan dukungan kuat mereka terhadap misi kemanusiaan DPAA di wilayah Indonesia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id