Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah. Foto: Dok.Kemenlu RI
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah. Foto: Dok.Kemenlu RI

AS Ancam Boikot G20, Jubir Kemenlu: Kemenkeu Persiapkan Keberhasilan Pertemuan

Fajar Nugraha • 07 April 2022 16:15
Jakarta: Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengancam akan tidak ikut serta dalam setiap pertemuan G20 yang diikuti wakil Rusia. Namun Indonesia tegas menyebutkan bahwa pertemuan itu sudah menjadi bagian rangkaian G20.
 
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah menyebutkan, pemerintah mencermati apa yang disampaikan Menkeu AS. Tapi pihaknya juga memiliki kebijakan tidak mengomentari pernyataan disampaikan.
 
“Namun dari sisi kesiapan, pihak Kemenkeu mempersiapkan bagi keberhasilan penyelenggaraan pertemuan tersebut,” ujar Faizasyah, kepada wartawan secara virtual, Kamis 7 April 2022.

Baca: Menkeu AS Ancam Boikot Pertemuan G20 Jika Dihadiri Pejabat Rusia.
 
“Kalau kita melihat preseden penyelenggaraan KTT nantinya, Indonesia sejak 22 Februari telah disampaikan sebelumnya. Sudah menyampaikan undangan kepada seluruh anggota G20,” ungkapnya.
 
“Dengan demikian dari perspektif Indonesia, kita menjalankan apa yang menjadi preseden penyelenggaraan G20 dengan tetap mengharapkan kehadiran seluruh anggota G20 dalam berbagai rangkaian pertemuan G20, apakah itu dalam financial track maupun juga sherpa track,” tegas Faizasyah.
 
Financial track memang dipegang oleh Kementerian Keuangan RI, sementara Sherpa track, Kemenlu RI memegang peranan utamanya.
 
Mantan Dubes RI untuk Kanada itu menambahkan yang sudah dilakukan pemerintah pada saat sekarang berada pada level tertinggi, baik Presiden Joko Widodo, Menlu, Gubernur BI, terus melakukan komunikasi dengan mitra untuk mendapatkan pandangan secara komprehensif. Selain juga menggunakan kesempatan untuk menyampaikan perspektif Indonesia sebagai Presidensi G20.
 
Sebelumnya Yellen mengatakan bahwa Rusia harus dikeluarkan dari forum ekonomi utama G20. Komentarnya pada sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS menimbulkan pertanyaan tentang peran masa depan G20 setelah invasi Rusia ke Ukraina.
 
Sejak 2008, G20 telah menjadi forum internasional utama untuk isu-isu mulai dari bantuan covid-19 hingga utang lintas batas dan juga termasuk Tiongkok, India, Arab Saudi, dan negara-negara lain yang enggan mengutuk tindakan Rusia.
 
Indonesia memegang kursi kepresidenan tahun ini dan akan menjadi tuan rumah pertemuan keuangan pada Juli dan pertemuan puncak para pemimpin pada November. Komentar dari Yellen tentu menjadi dilema untuk Indonesia sebagai Presiden G20.
 
Seorang juru bicara kementerian Keuangan AS kemudian mengatakan bahwa Yellen mengacu pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 pada 20 April di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF dan Bank Dunia di Washington dan pertemuan deputi terkait.
 
Adapun pertemuan keuangan April akan diadakan secara langsung dan virtual dan partisipasi Rusia tidak jelas saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan