Hadir dalam acara adalah jajaran para duta besar negara sahabat, perwakilan K/L, dan pimpinan BUMN. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai persiapan pelaksanaan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2.
Dalam pidato sambutannya, Wamenlu RI menekankan pentingnya semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA) dalam menjawab berbagai tantangan global seperti konflik, penurunan ekonomi, hingga perubahan iklim.
Berdasarkan keterangan di situs Kemenlu RI pada Sabtu, 29 Juni 2024, Wamenlu RI menegaskan bahwa semangat KAA ini jugalah yang memandu hubungan Indonesia dengan Afrika dalam kerja sama mencapai visi kedua pihak, yaitu Indonesia Emas 2045 dan Africa's Agenda 2063. Kedua entitas memiliki potensi kerja sama luar biasa, dengan GDP gabungan sebesar USD4,4 triliun dan populasi sebanyak 1,7 milyar.
Lebih lanjut Wamenlu RI memaparkan rencana pelaksanaan IAF ke-2 yang akan diselenggarakan pada 1-3 September 2024 di Hotel Mulia, Bali dengan tema Bandung Spirit for Africa's Agenda 2063. IAF ke-2 akan berfokus pada isu terkait transformasi ekonomi, energi dan pertambangan, pangan, ketahanan kesehatan, dan kerja sama pembangunan.
IAF ke-2, yang akan mengundang kepala negara Afrika dan ratusan peserta dari berbagai kalangan tersebut, akan diselenggarakan dalam bentuk pertemuan para kepala negara, diskusi panel, pameran, business matching, dan berbagai side event. Sebagai bagian dari rangkaian IAF ke-2, akan diselenggarakan juga Indonesia-Africa Parliamentary Forum yang pertama.
Sedangkan terkait HLF-MSP, Direktur Politik Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional Kementerian PPN/Bappenas, Hendra Wahanu Prabandani, menyampaikan Forum yang bertema Strengthening Multi-Stakeholder Partnership for Development towards a Transformation Change akan mengundang kepala negara dari berbagai kawasan dan beberapa kepala organisasi internasional.?
Lebih jauh disampaikan bahwa HLF-MSP akan terdiri dari High-Level Plenary Session, Parallel Session, Gala Dinner, dan Pagelaran Budaya. Forum akan dihadiri oleh perwakilan pemerintah, dunia usaha, organisasi internasional, lembaga swadaya masyarakat, philanthropist serta akademisi.
Baca juga: Konferensi Asia-Afrika: Peran Indonesia Hentikan Penjajahan dan Kekerasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News