Tentara Myanmar dikabarkan membakar Desa Kinma, Wilayah Magway. Foto: AFP
Tentara Myanmar dikabarkan membakar Desa Kinma, Wilayah Magway. Foto: AFP

Kekerasan Meningkat, Pasukan Junta Myanmar Bakar Desa

Surya Perkasa • 17 Juni 2021 07:58
Yangon: Pasukan pemerintah di Myanmar telah membakar sebagian besar desa di jantung pusat negara itu. Tindakan pasukan itu diakui oleh seorang penduduk pada Rabu 16 Juni, membenarkan laporan oleh media independen dan di jejaring sosial.
 
Aksi tersebut tampaknya merupakan upaya untuk menekan perlawanan terhadap junta militer yang berkuasa.
 
Serangan itu adalah contoh terbaru tentang bagaimana kekerasan telah menjadi endemik di sebagian besar Myanmar dalam beberapa bulan terakhir. Junta Myanmar mencoba untuk menundukkan pemberontakan nasional yang baru dimulai.

Setelah tentara merebut kekuasaan pada Februari melalui kudeta dan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi, sebuah gerakan pembangkangan sipil tanpa kekerasan muncul untuk menantang kekuasaan militer. Tetapi upaya junta untuk menekannya dengan kekuatan mematikan malah memicu perlawanan.
 
Foto dan video Desa Kinma yang hancur di wilayah Magway yang beredar luas di media sosial pada Rabu menunjukkan sebagian besar desa diratakan oleh api dan tubuh hewan ternak yang hangus.
 
Seorang penduduk desa yang dihubungi melalui telepon mengatakan bahwa hanya 10 dari 237 rumah yang masih berdiri.
 
Warga desa, yang meminta namanya tidak disebutkan karena takut akan pembalasan pemerintah, mengatakan bahwa sebagian besar penduduk sudah melarikan diri ketika tentara yang menembakkan senjata memasuki desa sesaat sebelum tengah hari pada hari Selasa.
 
Dia mengatakan percaya bahwa pasukan sedang mencari anggota pasukan pertahanan desa yang telah dibentuk untuk melindungi dari pasukan junta dan polisi. Sebagian besar pasukan lokal seperti itu dipersenjatai dengan sangat ringan dengan senapan berburu buatan sendiri.
 
“Pasukan pertahanan desa memberi peringatan awal kepada penduduk tentang kedatangan pasukan, sehingga hanya empat atau lima orang yang tersisa di desa ketika mereka mulai menggeledah rumah di sore hari. Ketika mereka tidak menemukan apa-apa, mereka mulai membakar rumah,” kata warga tersebut, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 17 Juni 2021.
 
“Ada beberapa hutan di dekat desa kami. Sebagian besar dari kami melarikan diri ke hutan,” ungkapnya.
 
Penduduk desa mengatakan dia yakin ada tiga korban, seorang anak laki-laki penggembala kambing yang tertembak di paha, dan pasangan tua yang tidak dapat melarikan diri. Dia yakin pasangan itu telah meninggal tetapi beberapa laporan media mengatakan mereka hilang.
 
Ditanya apakah dia berencana untuk kembali ke desa, dia berkata: “Tidak, kami tidak berani. Kami pikir ini belum berakhir. Kami akan pindah ke desa lain. Bahkan jika kami kembali ke desa kami, tidak ada tempat tinggal karena semuanya terbakar.”
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan