Konferensi video tersebut akan menjadi pertemuan tingkat tinggi pertama antara kedua belah pihak di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Pertemuan ini semula dijadwalkan akan diadakan pada akhir Mei, tetapi ditunda pada menit terakhir karena Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang sedang menuju Timur Tengah, tidak dapat berpartisipasi karena kegagalan komunikasi di pesawat.
Pertemuan yang dijadwalkan ulang hanya akan berlangsung selama 90 menit dan akan dihadiri oleh Blinken dan menteri luar negeri dari 10 negara anggota ASEAN. Hadir dalam pertemuan itu termasuk menteri luar negeri yang ditunjuk junta Myanmar.
“(Pertemuan) ini akan sebagian besar fokus pada menghidupkan kembali hubungan (ASEAN-AS) pascaTrump," kata seorang pejabat senior ASEAN, seperti dikutip dari Kyodo, Selasa 12 Juli 2021.
Meski belum ada agenda khusus, isu sengketa wilayah di Laut China Selatan dan langkah-langkah penanggulangan pandemi covid-19 diperkirakan akan dibahas.
“Krisis politik di Myanmar setelah kudeta militer pada 1 Februari mungkin diangkat sebagai perhatian tetapi tidak dibahas,” kata pejabat itu.
Sumber mengatakan siaran pers bersama mungkin dikeluarkan oleh ketua bersama, Laos dan Amerika Serikat, di akhir konferensi video.
“Laos, yang mengoordinasikan ‘hubungan dialog’ ASEAN dengan Amerika Serikat, menginginkan pertemuan itu diadakan back-to-back dengan Forum Regional ASEAN tentang keamanan bulan depan, tetapi Singapura, Indonesia, dan Malaysia secara persuasif untuk mengadakannya lebih awal,” menurut sumber-sumber Asean.
ASEAN mengadakan pertemuan para menteri luar negeri dengan Tiongkok di Chongqing pada 7 Juni dan dengan Rusia di Jakarta pada 6 Juli. Pertemuan ini menjadi titik penting bagi anggotan ASEAN yang terdiri dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News