Anak-anak memakai masker saat hendak mengikuti pembelajaran tatap muka di sebuah sekolah di Quezon City, Filipina, 22 Agustus 2022. (Ted ALJIBE / AFP)
Anak-anak memakai masker saat hendak mengikuti pembelajaran tatap muka di sebuah sekolah di Quezon City, Filipina, 22 Agustus 2022. (Ted ALJIBE / AFP)

28 Juta Pelajar di Filipina Akhirnya Kembali Belajar Tatap Muka di Sekolah

Marcheilla Ariesta • 23 Agustus 2022 17:03
Manila: Hampir 28 juta anak sekolah di Filipina kembali mengikuti pelajaran tatap muka pada Senin, 22 Agustus kemarin. Ini merupakan kali pertama mereka kembali bersekolah usai dua tahun terkena lockdown akibat pandemi Covid-19.
 
Otoritas kesehatan Filipina telah mencabut sebagian besar pembatasan yang tersisa di tengah kekhawatiran meningkatnya tingkat buta huruf di kalangan anak sekolah. Selama pandemi, kelas berlangsung melalui pembelajaran jarak jauh.
 
"Selama dua tahun, kami mendambakan kelas tatap muka. Bahkan jika ada banjir pun, kami akan tetap melanjutkan pelajaran," kata guru sekolah Mylene Ambrocio, dikutip dari DW, Selasa, 23 Agustus 2022.

"Saya senang melihat anak-anak secara langsung," sambungnya.
 
Meski demikian, anak-anak sekolah di Filipina masih diwajibkan memakai masker selama pembelajaran tatap muka. Tak hanya itu, suhu mereka juga diperiksa saat masuk ke ruang sekolah.
 
Pembatasan jumlah siswa yang diizinkan per kelas juga tetap berlaku. Sekitar 24 ribu sekolah umum di Filipina dapat melanjutkan dengan pelajaran tatap muka. Sementara sisanya akan dilanjutkan secara hibrida lewat kelas tatap muka dan daring hingga 2 November mendatang.
 
Namun, sekitar 1.000 sekolah tidak akan dapat berpindah ke pembelajaran tatap muka karena beberapa alasan, termasuk bangunan yang rusak akibat gempa kuat bulan lalu. Filipina adalah salah satu negara paling terpukul pandemi di Asia Tenggara.
 
Pihak berwenang di bawah Presiden Filipina kala itum Rodrigo Duterte, memutuskan untuk menutup sekolah saat negara itu bergulat dengan lonjakan infeksi Covid-19.
 
Ketika pandemi melanda pada 2020, Pemerintah Filipina meluncurkan program pembelajaran jarak jauh yang memungkinkan siswa untuk menghadiri kelas, baik secara daring atau dengan menggunakan modul pembelajaran belajar mandiri tercetak.
 
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya kesenjangan pendidikan di antara anak-anak di daerah miskin dan pedesaan. Menurut statistik pemerintah Filipina, hanya sekitar 18 persen rumah tangga di Filipina yang memiliki koneksi internet di rumah.
 
Baca:  Puluhan Orang Terluka dalam Pembagian Bantuan Dana Pendidikan di Filipina
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan