"Di Myanmar kekerasan terus terjadi yang memaksa kaum Rohingya meninggalkan rumah mereka yaitu Myanmar," kata Retno dalam pernyataan pers, Kamis, 14 Desember 2023.
"Karena itu, saya mengajak masyarakat internasional bekerja sama untuk menghentikan konflik dan memulihkan demokrasi di Myanmar, sehingga pengungsi Rohingya dapat kembali ke rumah mereka," katanya.
Retno mengatakan, pengungsi Rohingya yang terindikasi korban TPPO termasuk mereka yang datang ke Indonesia.
Adanya TPPO, kata Retno, semakin menambah kompleksitas dan sulitnya penanganan isu pengungsi.
"Saya jelaskan bahwa Indonesia tidak akan ragu-ragu untuk memerangi TPPO yang merupakan kejahatan transnasional. Namun, Indonesia tidak dapat menjalankannya sendiri," tegasnya.
Menurutnya, diperlukan kerja sama yang erat, baik di kawasan maupun internasional untuk memerangi TPPO. Retno juga menekankan kewajiban menerima resettlement bagi negarapihak Konvensi Pengungsi.
Semua ini diungkapkan Retno dalam pertemuan Global Refugee Forum (GRF). Forum ini diselenggarakan dengan tujuan untuk melihat kemajuan komitmen negara dan stakeholders lainyang telah disampaikan pada tahun 2019.
Forum ini dihadiri oleh lebih dari 140 negara.
"Kehadiran Indonesia dalam forum tersebut menjadi sangat penting khususnya ditengah situasi beberapa waktu terakhir ini di mana Indonesia menghadapi tantangan masuknya para pengungsi Rohingya," pungkas Retno.
Baca juga: Bertemu Komisioner Tinggi UNHCR, Menlu Retno Curhat Soal Pengungsi Rohingya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News