Kapal itu dilaporkan berbalik arah begitu melihat kapal patroli. Otoritas Malaysia berusaha menghentikan kapal karena khawatir dengan penyebaran virus korona (covid-19).
"Kapal tersebut dipercaya telah berlayar selama tiga hingga empat bulan dan mencoba beberapa kali memasuki perairan Malaysia sebelum berbalik arah pada Senin kemarin," kata Zubil, dilansir dari Channel News Asia, Jumat 12 Juni 2020.
Zubil mengatakan kapal itu terakhir terlihat di perairan Thailand. Menurut perkiraannya, kapal itu membawa sekitar 300 orang.
Dia menambahkan, kapal tidak bisa masuk karena kehadiran kapal penjaga pantai dan kapal polisi.
Menurut kelompok hak asasi manusia Malaysia, para pengungsi itu berangkat dari Bangladesh dengan satu kapal, namun kemudian dipisah menjadi dua. Negeri Jiran berjanji mengirim kapal itu kembali ke Bangladesh.
Sementara itu, Zubil menambahkan jika para penyelundup berusaha untuk membawa para pengungsi itu ke Malaysia menggunakan kapal cepat. Langkah ini lebih sulit dideteksi daripada kapal yang biasa mereka gunakan.
"Sindikat penyelundup ini menawarkan pemilik kapal cepat untuk membawa para imigran ilegal ke negara kami," serunya.
Kejadian masuknya pengungsi Rohingya ke Malaysia bukan sekali ini terjadi. Malaysia memang menjadi destinasi favorit para etnis Rohingya untuk tinggal.
Beberapa tahun lalu, kapal berisi ratusan pengungsi Rohingya sempat masuk perairan Aceh. Namun, mereka telah dikembalikan ke negara asalnya saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id