Presiden Joko Widodo menerima Presiden Iran Ibrahim Raisi. Foto: BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo menerima Presiden Iran Ibrahim Raisi. Foto: BPMI Setpres

Diterima Jokowi, Presiden Iran Siap Memperdalam Interaksi Ekonomi dan Politik

Fajar Nugraha • 23 Mei 2023 14:19
Jakarta: Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang telah meninggalkan Teheran menuju Jakarta pada Senin 22 Mei 2023. Beliau secara resmi disambut pejabat Indonesia di bandara Jakarta pagi ini Selasa 23 Mei 2023.
 
“Presiden Raisi melakukan kunjungan ini atas undangan resmi dari mitranya dari Indonesia. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperluas dan memperdalam interaksi ekonomi dan politik antara Iran dan negara-negara Asia,” laporan dari Kantor Berita Mehr.
 
Usai tiba, Raisi langsung diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor. Raisi akan bertemu menandatangani dokumen kerja sama bilateral yang penting. Dia juga akan melakukan pertemuan dan diskusi dengan Pengusaha Indonesia serta Iran termasuk di antara rencana presiden untuk perjalanan dua hari ini.
 
Baca: Pertama Kalinya, Presiden Iran Kunjungi Indonesia dan Diterima Jokowi di Istana Bogor.

Ini merupakan lawatan luar negeri ke-12 Presiden Raisi sejak menjabat pada Agustus 2021. Lawatan itu bertujuan untuk memperdalam hubungan ekonomi, politik, dan budaya antara Iran dan Indonesia, yang menjalin hubungan diplomatik sekitar 70 tahun lalu.

Sebelum keberangkatannya, Raisi mengatakan kepada wartawan di Bandara Mehrabad Teheran bahwa tingkat hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara signifikan, namun menambahkan bahwa hubungan itu harus ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi.
 
Diterima Jokowi, Presiden Iran Siap Memperdalam Interaksi Ekonomi dan Politik
Presiden Joko Widodo menerima Presiden Iran Ibrahim Raisi. Foto: BPMI Setpres
 

“Indonesia adalah negara penting di Asia Tenggara, yang memiliki posisi kunci dalam pengaturan regional dan internasional, menekankan bahwa perluasan kerja sama dengan negara-negara sekutu adalah salah satu kebijakan pemerintahannya,” ungkap Raisi.
 
“Dokumen yang bertujuan untuk memperluas kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, budaya, bea cukai, dan sanitasi akan ditandatangani selama tiga hari kunjungannya di Jakarta. Dia menambahkan bahwa Iran dan Indonesia sama-sama mendukung perdamaian yang berkelanjutan di kawasan,” imbuhnya.
 
Indonesia dan Iran akan menandatangani perjanjian perdagangan preferensial (PTA) pada 23 Mei untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan meningkatkan nilai transaksi perdagangan, Kementerian Perdagangan Indonesia mengumumkan pada 22 Mei.


Perdagangan

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, ini akan menjadi perjanjian kedua antara Indonesia dan kawasan Timur Tengah setelah yang pertama ditandatangani dengan UEA pada 1 Juli 2022.
 
Menurut Djatmiko, penandatanganan preferential trade agreement (PTA) akan dilakukan dalam rangka kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada 23-24 Mei.
 
Dalam kunjungannya, kedua negara juga akan mengadakan pertemuan bilateral untuk membahas potensi kerja sama perdagangan lebih lanjut.
 
Penandatanganan PTA akan dilanjutkan dengan proses ratifikasi, dengan masing-masing negara menyusun mekanismenya masing-masing. Produk yang akan masuk dalam PTA antara lain makanan olahan, produk farmasi, karet, kertas, tekstil, kayu, alas kaki, kapas, mesin listrik, kendaraan bermotor, produk manufaktur, bahan kimia, dan aluminium.
 
Produk Indonesia yang cukup populer di pasar Iran seperti minyak sayur, kakao, kopi, teh, rempah-rempah, buah-buahan, sayur-sayuran, dan ikan, juga akan diunggulkan dalam PTA.
 
Sementara itu, Indonesia akan memberikan fasilitas tarif yang lebih rendah untuk beberapa produk asal Iran, antara lain bahan bakar mineral, minyak dan turunannya, bahan kimia, baja, farmasi, peralatan mekanik, buah-buahan, makanan olahan, kacang-kacangan, dan gandum.
 
Djatmiko menegaskan PTA sangat penting karena Iran dinilai sebagai negara dengan kemampuan ekonomi yang besar di kawasan Timur Tengah dan sumber daya alam yang besar.
 
Indonesia melihat Iran sebagai pintu gerbang ke Asia Tengah, kata pejabat itu, menambahkan bahwa dengan memasuki Iran, Indonesia dapat memasuki wilayah sekitarnya seperti Azerbaijan, bahkan Turki.
 
Total perdagangan Indonesia-Iran mencapai USD54,1 juta dalam tiga bulan pertama tahun ini dan tercatat sebesar USD257,2 juta tahun lalu.
 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan