"Kami menyambut baik Perjanjian Istanbul yang ditengahi oleh Turki dan PBB yang ditandatangani pada 22 Juli 2022, dan terdiri dari Inisiatif Transportasi Biji-bijian dan Bahan Makanan yang Aman dari Pelabuhan Ukraina (Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam)," demikian dikutip dari Deklarasi Pemimpin G20 Bali, Rabu, 16 November 2022.
"Kami juga menyambut baik Nota Kesepahaman antara Rusia dan PBB untuk mempromosikan produk pangan dan pupuk Rusia ke pasar dunia," lanjut mereka.
Kedua perjanjian ini dibuat untuk memastikan pengiriman biji-bijian, bahan makanan dan pupuk dari Ukraina dan Rusia aman tanpa hambatan. Perjanjian itu sekaligus untuk meredakan ketegangan dan mencegah kerawanan pangan global yang menyebabkan kelaparan di negara-negara berkembang.
"Kami menekankan, pentingnya penerapan penuh, tepat waktu dan berkelanjutan oleh semua pemangku kepentingan terkait," seru deklarasi tersebut.
Dalam konteks ini, kata mereka, G20 menyoroti upaya lain untuk memastikan pengiriman barang pertanian pangan, seperti Jalur Solidaritas Uni Eropa dan sumbangan pupuk Rusia difasilitasi Program Pangan Dunia.
Para pemimpin G20 menambahkan, mereka mendukung upaya internasional untuk menjaga agar rantai pasok makanan tetap berfungsi meskipun dalam keadaan menantang.
"Kami berkomitmen untuk mengatasi kerawanan pangan dengan memastikan aksesibilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan pangan dan produk pangan bagi mereka yang membutuhkan, terutama di negara berkembang dan negara kurang berkembang," ungkap mereka.
"Kami menegaskan kembali dukungan kami untuk perdagangan pertanian berbasis aturan yang terbuka, transparan, inklusif, dapat diprediksi, dan tidak diskriminatif berdasarkan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)," sambung deklarasi tersebut.
Mereka juga menyoroti pentingnya meningkatkan prediktabilitas pasar, meminimalkan distorsi, meningkatkan kepercayaan bisnis, dan memungkinkan perdagangan pertanian dan makanan mengalir dengan lancar.
Tak hanya itu, para pemimpin menegaskan kembali perlunya memperbarui aturan perdagangan pangan pertanian global dan untuk memfasilitasi perdagangan produk pertanian dan pangan, serta pentingnya tidak memberlakukan larangan ekspor atau pembatasan pangan dan pupuk dengan cara yang tidak sesuai dengan ketentuan WTO yang relevan.
"Kami berkomitmen untuk menjaga pasokan berkelanjutan, sebagian didasarkan pada sumber pangan lokal, serta diversifikasi produksi pangan dan pupuk untuk mendukung kelompok yang paling rentan dari gangguan rantai pasokan perdagangan pangan," kata mereka.
Para pemimpin juga sepakat untuk menghindari dampak negatif ketahanan pangan. Mereka berkomitmen untuk memfasilitasi pasokan kemanusiaan untuk memastikan akses ke makanan dalam situasi darurat dan meminta Negara Anggota PBB dan semua pemangku kepentingan terkait dengan sumber daya yang tersedia.
"Kami terus mendukung penghentian kegiatan kemanusiaan dari sanksi dan menyerukan kepada semua negara untuk mendukung tujuan ini, termasuk melalui upaya saat ini di PBB," ujar mereka.
"Kami akan terus memantau secara ketat keadaan ketahanan pangan dan nutrisi global," pungkas para pemimpin dalam deklarasi tersebut.
Baca: Komitmen Pemimpin G20 Jaga Ketahanan Pangan Global di Tengah Krisis Dunia
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News