"KBRI Bangkok telah berkoordinasi dengan otoritas setempat," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI, Judha Nugraha dalam keterangannya Selasa 20 Mei 2024.
"Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden turbulensi yang dialami pesawat Singapore Airlines," tegas Judha.
Pesawat Boeing 777-300ER dialihkan ke Bangkok, menurut postingan di halaman Facebook Singapore Airlines. Dikatakan 211 penumpang dan 18 awak berada di dalamnya.
Dalam waktu singkat perusahaan menukik tajam hingga 3.500 meter dalam waktu beberapa menit saja. Hal itu langsung membuat panik.
Data FlightRadar24 menunjukkan penerbangan tersebut, yang sedang meluncur di ketinggian 37.000 kaki, tiba-tiba menukik lalu dengan cepat naik beberapa ratus kaki sebelum menukik dan menanjak lagi dan akhirnya kembali ke ketinggian jelajahnya. Keseluruhan gangguan tersebut memakan waktu sekitar 90 detik, menurut data, namun mengakibatkan puluhan orang terluka, termasuk satu korban jiwa.
Berdasarkan data, turbulensi pada penerbangan Singapore Airlines SQ321 terjadi di Myanmar sekitar pukul 7:49 pagi waktu setempat.
Perusahaan awalnya mengatakan dalam sebuah postingan bahwa 30 penumpang terluka akibat gangguan di udara dan dirawat di rumah sakit. pelancong lainnya menerima perawatan rawat jalan di bandara.
Satu-satunya orang yang meninggal adalah seorang pria Inggris berusia 73 tahun, kata General Manager Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok Kittipong Kittikachorn pada hari Selasa.
Penerbangan mendarat di ibu kota Thailand pada pukul 15:45. Kittikachorn, yang memeriksa pesawat tersebut, mengatakan kepada CNN bahwa dia diberitahu tentang pendaratan darurat tersebut 10 menit sebelum mendarat. Ia juga mengatakan bahwa beberapa penumpang mengalami patah lengan namun sebagian besar korban luka adalah luka dan memar.
Beberapa penumpang yang terluka dikirim ke Rumah Sakit Samitivej Srinakarin terdekat, kata Kittikachorn, seraya menambahkan bahwa hampir 200 pelancong sedang menunggu untuk melanjutkan penerbangan ke tujuan mereka.
Rumah sakit mengatakan dalam pembaruannya bahwa sedikitnya 71 orang terluka, termasuk warga negara Malaysia, Inggris, Selandia Baru, Spanyol, Amerika Serikat, dan Irlandia. Dikatakan juga enam orang terluka parah. Sebelumnya, Kittikachorn mengatakan tujuh orang terluka parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News