PM Malaysia Muhyiddin Yassin dalam pertemuan virtual APEC di Kuala Lumpur pada 20 November 2020. (MOHD RASFAN/AFP)
PM Malaysia Muhyiddin Yassin dalam pertemuan virtual APEC di Kuala Lumpur pada 20 November 2020. (MOHD RASFAN/AFP)

Diskriminasi Sawit Hingga Covid-19 akan Dibahas Pemimpin RI-Malaysia

Marcheilla Ariesta • 03 Februari 2021 17:34
Kuala Lumpur: Kunjungan pertama kenegaraan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akan dilakukan ke Indonesia. Dalam kunjungan ini, Muhyiddin akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan membahas berbagai hal, termasuk mengenai diskriminasi produk kelapa sawit dan pandemi virus korona (covid-19).
 
"Bersama-sama memerangi diskriminasi internasional terhadap minyak sawit Malaysia dan Indonesia. Indonesia dan Malaysia adalah negara eksportir minyak sawit terbesar di dunia," kata kantor PM Malaysia, Wisma Putra, dalam pernyataannya.
 
Malaysia menuturkan kontinuitas komoditas ini sangat penting bagi ekonomi dua negara. Hal ini sangat penting karena akan menguntungkan 600 ribu petani kelapa sawit di kedua negara.

Selain itu, kedua pemimpin juga akan memperkuat kerja sama di bidang perlindungan lingkungan, khususnya dalam menangani masalah kabut asap lintas batas.
 
"Kedua pemimpin juga akan meningkatkan upaya bersama di bidang perdagangan dan investasi, termasuk potensi keterlibatan pebisnis Malaysia untuk memastikan kesuksesan implementasi rencana Indonesia untuk merelokasi ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur," kata mereka.
 
Baca:  Delegasi PM Malaysia Wajib Patuhi Prokes Indonesia
 
Potensi keterlibatan Malaysia, imbuh Negeri Jiran, akan berkontribusi pada upaya pemulihan ekonomi khususnya di era pandemi.
 
Selain itu, kedua pemimpin juga akan mengintensifkan negosiasi tentang Resiprokal Jalur Hijau (RGL) untuk perjalanan dinas dan bisnis antara kedua negara. Negoasiasi ini akan terus berlanjut sesuai dengan ketentuan yang disepakati kedua negara.
 
"Skema RGL tidak akan diimplementasikan segera. Keputusan untuk mengimplementasikan RGL bergantung pada status covid-19 di kedua negara saat itu dan sesuai dengan persetujuan otoritas kesehatan," imbuh pernyataan tersebut.
 
Pembahasan terakhir adalah mengenai praktik penggunaan vaksin covid-19, terutama sejak Indonesia memulai program peluncuran vaksinasi.
 
"Inisiatif berbagi pengetahuan ini akan menguntungkan Malaysia terutama saat kami memulai program vaksinasi dalam waktu dekat," pungkas keterangan tertulis dari Negeri Jiran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan