"(Penghentian sementara) ini adalah langkah antisipasi menyusul adanya laporan kematian dalam vaksinasi influenza di Korea Selatan," ujar pernyataan gabungan MOH dan Otoritas Sains Kesehatan (HSA), dikutip dari laman The Straits Times pada Senin, 26 Oktober 2020.
Otoritas Korsel menyebutkan bahwa tujuh merek vaksin flu telah diberikan kepada beberapa orang yang meninggal saat vaksinasi. Namun Korsel belum dapat mengonfirmasi apakah kematian itu memang terkait dengan penggunaan tujuh vaksin tersebut.
Baca: Korsel: Tak Ada Kaitan Vaksin Flu dengan Kematian Korban Remaja
Dua dari tujuh vaksin flu yang digunakan di Korsel tersedia di Singapura. SKYCellflu Quadrivalent diproduksi oleh SK Bioscience dan didistribusikan oleh AJ Biologics, sementara VaxigripTetra dibuat oleh Sanofi Pasteur dan disalurkan oleh Sanofi Aventis.
HSA sedang memeriksa implikasi dari laporan kematian di Korsel, sementara MOH meminta penyedia jasa kesehatan dan praktisi medis untuk menghentikan sementara dua vaksin flu terkait.
Namun, sambung MOH, dua vaksin lainnya yang telah dibawa ke Singapura untuk musim flu tahun ini masih bisa digunakan.
Seperti obat-obatan lainnya, vaksin dapat menimbulkan efek samping seperti rasa sakit dan kemerahan di area tubuh yang disuntik. Efek samping lainnya adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, rasa lelah, dan mual.
"Beberapa efek samping ini relatif ringan dan dapat hilang dengan sendirinya. Dalam kasus yang langka, seseorang mungkin terkena demam tinggi atau mengalami alergi berat (seperti sulit bernapas dan bengkak di area mata). Jika itu terjadi, bantuan medis harus segera diberikan," sebut MOH dan HSA.
Semua vaksin yang masuk ke Singapura telah dievaluasi oleh HSA untuk memastikan standar internasional di bidang kualitas, keamanan, dan efektivitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id