Eks gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditemui awak media di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2024. (Medcom.id / Marcheilla Ariesta)
Eks gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditemui awak media di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2024. (Medcom.id / Marcheilla Ariesta)

Ridwan Kamil: Ubah Gaya Hidup Jadi Net Zero untuk Kurangi Karbon

Marcheilla Ariesta • 24 Agustus 2024 16:31

Jakarta: Mengubah gaya hidup dengan mengurangi sebanyak mungkin emisi karbon disebut eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai salah satu cara mengatasi dampak buruk perubahan iklim. Gaya hidup ini disebut sebagai net zero lifestyle.

“Saya punya filosofi, hidup produktif itu tujuan hidup kita. Bisakah kita ubah prinsipnya tetap more productivity tapi less mobility itu. Jadi, kalau bisa hidup produktif, menjadi lebih keren, lebih kaya, lebih pintar, tapi less mobility itu akan mengurangi karbon yang boros seperti hari ini,” kata Ridwan Kamil dalam Indonesia Net Zero Summit (INZS) di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2024.

“Nah, dalam kebijakan kota, kita berharap suatu hari kita memilih gaya hidup yang net zero lifestyle, itu istilah saya,” kata bakal calon gubernur DKI Jakarta itu.

Ridwan mencontohkan, jika tinggal di Kelapa Gading, kerja juga di Kelapa Gading dan begitu juga nongkrongnya. Dengan kondisi seperti itu, maka mobilitas individu tersebut relatif minim karena hanya beraktivitas di satu kawasan.

“Itulah masa depan menurut saya yang harus jadi kebijakan. Nah, inilah kebijakan yang ingin saya promosikan,” ucap Ridwan Kamil.

Konferensi perubahan iklim terbesar di Asia, Indonesia Net Zero Summit (INZS) digelar hari ini, Sabtu, 24 Agustus 2024. Mengambil tema ‘S.O.S Neraka Bocor: Climate Avengers Assemble!’ konferensi ini mengajak anak muda Indonesia melawan musuh bersama, yaitu “Ik-Lim Ja’Hat”.

“Iklim jahat ini menjadi musuh yang sangat dahsyat, sehingga sudah disebut sebagai ancaman eksistensial, pemusnahan ke-6,” kata Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal saat membuka INZS.

Dino menjelaskan, disebut pemusnahan ke-6 karena sebelumnya sudah ada lima pemusnahan terhadap spesies-spesies dunia dalam waktu puluhan juta tahun. Ia mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang mengatakan umat manusia berada dalam kondisi darurat iklim.

Sementara itu, mengubah gaya hidup juga disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. "Dari mulai sampah, tidak menggunakan botol plastik, hingga memikirkan konsekuensinya tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga dunia," pungkas Sri Mulyani.
 
Baca juga:  Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Kawal IKN Jadi Forest City


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan