Penandatanganan perjanjian tentang manajemen bencana ini antara Operasi Bantuan Kemanusiaan (DG ECHO) dan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN untuk Manajemen Bencana (AHA Centre). (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)
Penandatanganan perjanjian tentang manajemen bencana ini antara Operasi Bantuan Kemanusiaan (DG ECHO) dan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN untuk Manajemen Bencana (AHA Centre). (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

Perkuat Penanggulangan Krisis, Uni Eropa dan ASEAN Tandatangani Perjanjian Manajemen Bencana

Marcheilla Ariesta • 17 Oktober 2024 12:34
Jakarta: Uni Eropa dan ASEAN menandatangani perjanjian tentang manajemen bencana. Perjanjian tentang manajemen bencana ini antara Operasi Bantuan Kemanusiaan (DG ECHO) dan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN untuk Manajemen Bencana (AHA Centre).
 
Perjanjian ini disaksikan oleh Komisioner Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic dan Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN Community and Corporate Affairs, Nararya Soeprapto.
 
"Perjanjian ini adalah bukti bagaimana kerja sama yang konkret dan berorientasi pada hasil dapat memperkuat upaya penanggulangan bencana dan tanggap darurat di berbagai belahan dunia kita," kata Lenarcic dalam pidatonya di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024.

Ia mengatakan, sudah banyak kerja sama dalam penanggulangan bencana. Tetapi Uni Eropa, kata Lenarcic, bangga telah menjadi mitra lama ASEAN dan AHA Center, sejak awal berdirinya AHA Center.
 
Lenarcic memuji AHA Center telah membantu meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas ASEAN untuk menanggapi bencana sebagai satu kesatuan. Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan motto AHA Center, 'One ASEAN, One Response'.
 
"Kami akan terus memperkuat ketahanan bencana regional masing-masing melalui upaya bersama, termasuk khususnya pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik antara ASEAN dan Uni Eropa, mengerahkan dan bertukar pakar, serta mengembangkan program pelatihan yang bermanfaat bagi semua orang," tegas Lenarcic.
 
Kerja sama yang akan diperkuat dengan perjanjian ini, antara lain pertukaran pengetahuan dan praktik antara ASEAN dan Uni Eropa, penempatan dan pertukaran pakar, hingga pengembangan program pelatihan.
 
Sejak 2019, Uni Eropa telah mendampingi pengembangan AHA Center melalui program dukungan jangka panjang yang berupaya meningkatkan kapasitas AHA Center dan mekanisme tanggap darurat ASEAN (EU-SAHA). EU berkontribusi sebesar 7,2 juta Euro (setara Rp121,7 miliar) dengan periode 2020-2025.
 
Baca juga: Menlu Retno Tekankan Penghormatan Hukum Internasional di Hadapan Uni Eropa
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan