Kondisi terkini meliputi termasuk keamanan secara umum, pembatasan-pembatasan yang masih berlaku, beragam isu yang dihadapi para WNI, maupun sesi berbagi mengenai kondisi para WNI di Myanmar.
Menghadapi situasi terkini perkembangan Covid-19 dan keamanan di Myanmar, KUAI KBRI Yangon, Bob Felix Tobing, mengajak semua WNI untuk tetap bersikap tenang, menghormati peraturan yang berlaku dan menjaga ketertiban umum.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Berdasarkan keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Rabu, 6 Juli 2022, perlindungan WNI merupakan prioritas utama semua perwakilan RI di luar negeri, termasuk KBRI Yangon. Saat ini, terdapat kurang lebih 300 masyarakat Indonesia yang bermukim di wilayah akreditasi KBRI Yangon.
Sebagian besar WNI di Yangon bekerja di sektor manufaktur, garmen, farmasi, telekomunikasi, pertambangan, OI, dan perkapalan. Ada juga WNI di Myanmar yang berprofesi sebagai rohaniwan, sekadar ikut keluarga, atau menikah dengan warga negara asing (WNA).
Tidak hanya di Myanmar, warung konsuler untuk WNI juga pernah dibuka di sejumlah negara akreditasi, termasuk Amerika Serikat (AS). Maret lalu, ratusan WNI di negara bagian Washington State dan Oregon dan sekitarnya mendatangi layanan Warung Konsuler yang diselenggarakan KJRI San Francisco di Kota Seattle dan Salem.
Program "jemput bola" tersebut bertujuan menjangkau WNI yang tinggal jauh dari kantor Perwakilan RI maupun karena keterbatasan waktunya selama ini. Layanan konsuler yang diberikan seperti paspor, keterangan lahir, keterangan pernikahan, legalisasi, konsultasi visa dan lain sebagainya.
Baca: Indonesia-Myanmar Sociocultural Gathering, Simbol Persahabatan Erat Kedua Negara