Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Kamis, 2 September 2021.
"Tema tersebut dilatarbelakangi visi Indonesia untuk mengedepankan kemitraan dan inklusivitas guna mendorong pemulihan ekonomi dunia yang tangguh, yang berkelanjutan pasca pandemi covid-19," kata Retno.
Ia mengatakan, melalui visi dan tema tersebut, Indonesia akan memastikan G20 relevan tidak hanya bagi anggotanya, namun juga bagi semua khususnya negara berkembang.
Presidensi Indonesia di G20 akan dimulai pada Desember tahun ini. Meski demikian, sejak akhir tahun lalu, Indonesia sudah masuk sebagai bagian dari troika G20 bersama Arab Saudi dan Italia.
"Dapat kami sampaikan bahwa terdapat dua pilar besar dalam G20, yaitu pilar finance dan sherpa," seru Retno.
Baca juga: AS Dukung Keketuaan Indonesia di G20 serta Sambut Baik Omnibus Law
Ia menjelaskan, pilar finance akan dipegang oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia. Sedangkan pilar sherpa diketuai Menteri Koordinasi Perekonomian, Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Luar Negeri.
Di akhir pernyataannya, Retno mengatakan dalam waktu dekat akan segera melaunching G20. Nantinya dalam kesempatan tersebut agenda prioritas lainnya akan disampaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id