Media tersebut mengungkapkan bahwa perusahaan pembuat kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd. melakukan servis terakhir KRI Nanggala-402 pada 2012 selama dua tahun. Kapal selam sendiri harus melakukan pemeliharaan tiap enam bulan sekali selama masih digunakan. Durasi servis juga harus diperpendek seiring berjalannya waktu.
"Yang artinya pemeliharaan kapal selam (KRI Nanggala-402) belum dilakukan selama sembilan tahun," tulis Hankookilbo.com dilansir Medcom.id, Selasa, 27 April 2021.
Pemeliharaan KRI Nanggala-402 dijadwalkan tahun depan. Sementara, kapal itu tak pernah menyelam sejak 2018. Namun, pihak Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering mengungkapkan bahwa belum menerima pembayaran untuk servis tahun depan.
"Memang benar kami melakukan perawatan depo terakhir, tapi sudah sembilan tahun yang lalu dan tidak terlibat sejak itu," demikian pernyataan resmi dari perusahaan tersebut.
Pada 2004, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering juga melakukan perawatan depo kapal selam Indonesia buatan Jerman, Cakra-401, yang disebut sebagai kembaran KRI Nanggala-402.
KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman 838 meter di bawah perairan utara Bali. Sebanyak 53 prajurit terbaik TNI AL dinyatakan gugur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News