Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Singapura, jumlah kasus aktif covid-19 pada Jumat kemarin turun ke angka 89. Di pekan yang sama, Singapura juga tidak mencatat adanya infeksi lokal covid-19 untuk kali pertama sejak Februari lalu.
Tidak adanya kasus infeksi lokal mengindikasikan keberhasilan Singapura dalam menangani transmisi covid-19, terutama dari klaster pekerja migran yang sempat menyumbangkan lebih dari 1.000 infeksi per hari.
Kasus covid-19 di Singapura berhasil ditekan berkat protokol kesehatan ketat, termasuk kewajiban memakai masker dan menjaga jarak sosial (social distancing). Angka kasusnya tetap rendah meski Singapura sudah membuka kembali sebagian besar perekonomiannya pada Juni lalu.
Kemenkes Singapura mencatat sejauh ini total kematian akibat covid-19 di Negeri Singa Putih mencapai 28.
April lalu, Pemerintah Singapura melakukan karantina terhadap hampir 20.000 pekerja migran di asrama mereka. Kebanyakan pekerja migran yang tinggal di asrama adalah pekerja konstruksi. Tidak ada WNI dalam klaster tersebut.
"Pekerja migran Indonesia kebanyakan berada di sektor domestik. Mereka tidak tinggal di asrama tapi tinggal di rumah majikan. Atau, WNI yang profesional tinggal dalam pengaturan sendiri atau kantor," kata Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Singapura Ratna Lestari Harjana kepada Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News