Dukungan Najib dinilai dapat memperdalam kekacauan bagi PM Muhyiddin Yassin, yang saat ini tengah menghadapi seruan mundur. PM Muhyiddin didesak mundur usai raja Malaysia menolak permintaannya untuk menerapkan status darurat pandemi covid-19 di tengah tantangan kepemimpinan dari Anwar.
Dilansir dari Channel News Asia, PM Muhyiddin hanya memiliki dua kursi mayoritas di parlemen Malaysia. Ini artinya, perubahan kecil di internal koalisi dapat membuat dirinya kehilangan mayoritas.
"UMNO (partai Najib) harus mendorong tanggal pemilihan (perdana menteri) baru setelah pandemi covid-19 terkendali," saran Najib menanggapi dukungannya untuk Anwar, Selasa, 27 Oktober 2020.
Jika usulan Najib ditolak koalisi berkuasa, maka UMNO masih berpeluang untuk bekerja sama dengan partai Anwar Ibrahim di bawah syarat-syarat tertentu.
Namun, UMNO sudah mengumumkan akan mempertahankan dukungannya untuk pemerintahan PM Muhyiddin. Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, partainya tidak akan bekerja sama dengan Parti Keadilan Rakyat (PKR) dan Partai Aksi Demokratik (DAP).
"Anggota parlemen UMNO akan terus mendukung pemerintah Perikatan Nasional (PN)," kata Zahid dalam keterangannya.
"UMNO mendesak agar prinsip kerja sama ditingkatkan, yang harus berkisar pada penghormatan dan konsensus politik," tambahnya.
Baca: UMNO Tolak Dukung Anwar Ibrahim Bentuk Pemerintahan Baru Malaysia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id