Menurut Kadir, untuk mencapai Solusi Dua Negara atas konflik berkepanjangan Palestina dan Israel, harus ada kesepakatan mengenai penyelesaian akar masalahnya.
"Apa yang terjadi di Gaza kita tidak bisa menutup mata. Kita tidak membenarkan tindakan penyanderaan (oleh Hamas), tetapi konflik di Gaza ini muncul tidak begitu saja terjadi, tapi berasal dari konteks tertentu, yaitu pendudukan dan penjajahan (Israel)," ucap Kadir dalam salah satu forum di Conference on Indonesia Foreign Policy (CIFP) di Jakarta, Sabtu, 2 Desember 2023.
Setelah gencatan senjata sepekan berakhir, lebih dari 180 orang tewas dan ratusan lainnya terluka ketika pasukan Israel melanjutkan pengeboman mereka di Jalur Gaza oleh Israel.
Wilayah timur Khan Younis di selatan Gaza menjadi sasaran pemboman hebat ketika tenggat waktu telah berlalu tak lama setelah fajar pada hari Jumat, dengan kolom asap membubung ke langit, lapor kantor berita Reuters.
Warga turun ke jalan dengan barang-barang yang ditumpuk di gerobak, mencari perlindungan lebih jauh ke barat.
Militer Israel menyebarkan selebaran di Kota Gaza dan bagian selatan daerah kantong itu pada hari Jumat, mendesak warga sipil untuk melarikan diri guna menghindari pertempuran, namun kelompok hak asasi manusia telah berulang kali memperingatkan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza.
PBB mengatakan pertempuran itu akan memperburuk keadaan darurat kemanusiaan yang ekstrem. “Neraka di Bumi telah kembali ke Gaza," kata Jens Laerke, juru bicara kantor kemanusiaan PBB di Jenewa.
Baca juga: Parah! Serangan Lanjutan Israel di Gaza Tewaskan 184 Orang, 589 Terluka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News