Iqbal menuturkan, Indonesia saat ini berfokus pada sistem kesehatan di Gaza. Pasalnya, banyak rumah sakit yang tidak lagi bisa berfungsi, termasuk RSI, akibat serangan Israel.
Padahal, jumlah pasien sangat banyak dan terus bertambah setiap hari. Baik dari korban luka ataupun mereka yang memiliki penyakit.
"Kita tidak melihat rumah sakit per rumah sakit, kita perhatiannya adalah sistem kesehatan, pelayanan kesehatan di Gaza itu sudah down," ucap Iqbal kepada Medcom.id, Jumat, 22 Desember 2023.
Itu sebabnya, kata Iqbal, Indonesia terus mendesak dilakukan gencatan senjata permanen di Gaza.
"Kita terus mendesak supaya ada jeda kemanusiaan permanen yang memungkinkan seluruh masalah kemanusiaan yang ada sekarang di Gaza dan penderitaan rakyat Gaza sekarang ini bisa di-address semuanya," ujarnya.
Menurut Iqbal, sejak awal Indonesia sudah menyampaikan keprihatinan mengenai sistem kesehatan yang hampir lumpuh di Gaza tersebut.
"Yang jelas kita sudah sampaikan dari awal keprihatinan kita mengenai sistem kesehatan di Gaza dan ini juga disampaikan dalam pertemuannya dengan WHO di Jenewa yang lalu bahwa dari 35 rumah sakit itu saat ini hanya tinggal 12 yang aktif, yang bisa dioperasikan," ucapnya.
Dari 12 rumah sakit yang masih beroperasi, ada yang kapasitasnya mencapai tiga kali lipat dari kapasitas maksimal. Namun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini hanya tinggal empat rumah sakit yang bisa beroperasi di Gaza utara.
Iqbal menegaskan, hampir 71 persen fasilitas kesehatan di Gaza sudah tidak berfungsi lagi. Saat ini yang berfungsi hanya 29 persen,termasuk klinik, ambulans, dan sebagainya.
"Jadi 71 persen tidak berfungsi lagi, termasuk yang kita address di dalamnya adalah rumah sakit Indonesia jadi kita tidak melihat rumah sakit per rumah sakit, tetapi kita melihat sistem kesehatan yang ada di Gaza, dan keyakinan itu sudah disampaikan Ibu Menlu (Retno Marsudi) pada saat kunjungan beliau kepada stakeholders yang ada di Jenewa termasuk WHO," tuturnya.
"Jadi Ibu Menlu itu pergi ke Jenewa itu salah satunya prioritasnya adalah bertujuan untuk isu ini, bahwa sistem kesehatan yang ada di Gaza itu sudah gagal sekarang itu untuk menghandle situasi kemanusiaan yang ada di Gaza. Rumah sakit di Gaza Utara sudah tidak ada yang aktif lagi hanya di Gaza Selatan dan itupun sudah menampung hampir dua sampai tiga kali lipat dari kapasitas terpasang," imbuh dia.
Israel dilaporkan menempatkan pasukan militernya di Rumah Sakit Indonesia yang kini telah menjadi markas utama mereka, dan tempat berlindung dari serangan Hamas. Padahal sebelumnya Israel menuduh ada terowongan Hamas di bawah Rumah Sakit Indonesia itu.
Baca juga: MER-C: Israel Jadikan Rumah Sakit Indonesia Sebagai Markas Utamanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id