Acara wisuda dilakukan secara virtual karena pembatasan kegiatan yang masih diterapkan di Singapura. Para wisudawan yang hampir semuanya para PMI di Singapura, terdiri dari 43 siswa Kejar Paket B dan 91 siswa Kejar Paket C.
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh, Suryo Pratomo hadir memberikan sambutan dan ucapan selamat kepada para wisudawan. Acara dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, Veronica Enda Wulandari, yang juga dihadiri oleh Home Staff KBRI Singapura, Kepala Sekolah Indonesia Singapura, Guru PKBM, Mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan tamu undangan lainnya.
Pada wisuda kali ini, tercatat Muhammad Dzikri Dzulqarnain (nilai rata-rata 86,3) dan Sisilia Bili (nilai rata-rata 80) dari Kejar Paket B. Sedangkan Felly Sitta Maya Sari (nilai rata-rata 87,7) dan Menik Sugiyati (nilai rata-rata 83,5) dari Kejar Paket C menjadi lulusan terbaik dan mendapatkan sertifikat penghargaan yang diberikan secara virtual oleh Dubes Suryo Pratomo.
Dubes Tommy, berpesan agar para wisudawan tetap semangat belajar dan menggantungkan cita-cita setinggi langit. Dubes menyampaikan rasa bangga kepada para lulusan yang mau meluangkan waktu di sela-sela pekerjaan utama untuk mencari ilmu.
“Saya merasa kagum dengan motivasi PMI untuk terus belajar sepanjang hayat dan bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja untuk tetap semangat belajar meskipun dalam keterbatasan waktu dan fasilitas,” kata Dubes Tommy, dalam pernyataan KBRI Singapura yang diterima Medcom.id.
Ia mengaku sangat kagum dan terkesan atas semangat para siswa PKBM yang dapat mengambil manfaat pengalaman hidup di Singapura yang merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik nomor dua di dunia.
Baca juga: Menteri Singapura Mengagumi Produk Perhiasan Indonesia
Semua orang didorong untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas diri dengan belajar sepanjang hayat yang juga seiring dengan program Pemerintah Singapura dalam mengantisipasi tantangan masa depan.
Sementara itu, Atase Pendidikan menyampaikan bahwa penyelenggaraan pendidikan kesetaraan Paket B dan Paket C PKBM KBRI Singapura merupakan salah satu program KBRI dalam memberikan perlindungan WNI di Singapura. KBRI Singapura menyediakan akses
pendidikan bagi mereka yang mengalami putus sekolah
namun ingin meneruskan pendidikannya.
Acara wisuda ditutup dengan pidato perwakilan dari salah satu siswa terbaik, Menik Sugiyati, yang memaparkan mengenai perjuangannya dalam mengikuti pembelajaran di PKBM, terutama membagi waktu untuk bekerja dan belajar.
Menurutnya, dukungan dari semua pihak terutama PKBM Singapura memberikan semangat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran tepat waktu dengan nilai yang baik.
Sebelum acara wisuda berakhir, salah satu wisudawan, Sunarsih, membacakan puisi yang berjudul “Guru Ku”, karya Abdul Azis, A.
PKBM KBRI Singapura yang berdiri sejak 2009 dan terdaftar di Kemdikbudristek sejak 2017. PKBM KBRI Singapura telah mendapatkan nilai akreditasi A oleh BAN/PAUD PNF pada tahun 2019 dan merupakan PKBM dinluar negeri yang pertama kali melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada tahun 2018.
Dengan mempertimbangkan hari libur bagi PMI Singapura, maka program belajar dilaksanakan setiap dua minggu sekali di Sekolah Indonesia Singapura, dan selama masa pandemi dilaksanakan secara daring.
PKBM KBRI Singapura merupakan jalur pendidikan nonformal yang kehadirannya dirasakan sangat penting dan strategis dalam kerangka pemberian layanan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan belajar PMI di Singapura yang belum sempat menyelesaikan pendidikannya ketika berada Singapura. Menurut Kepala PKBM Singapura, Muhkam Hudaya, saat ini terdaftar sebanyak 98 siswa dan telah meluluskan ribuan siswa yang sebagian besar melanjutkan pendidikan di Universitas Terbuka Pokjar Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id