"Bersabarlah, kita perlu melihat ini dengan sangat hati-hati, kita harus ingat bahwa segera setelah kita melegalkan (ganja) dengan alasan yang kuat seperti untuk keperluan medis dan kebutuhan, kontrol bisa menjadi sulit," kata Anwar, dilansir dari Malay Mail, Minggu, 19 Maret 2023.
"Saya tidak mengatakan bahwa saya memiliki pandangan garis keras tentang masalah ini, tetapi saya telah mengusulkan agar kita membuka ini untuk diskusi dan melihat implikasinya," tuturnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia mengatakan, dibutuhkan penelitian dan diskusi mendalam terkait hal ini. Termasuk aspek pengendalian penggunaan zat adiktif tersebut.
Menurut Anwar, hal ini diperlukan mengingat jumlah pecandu narkoba sebagian besar adalah anak muda, termasuk di pedesaan. Ditambah, jumlahnya semakin meningkat saat ini.
"Bagi yang mendukung atau menolak, mari kita lihat implikasinya dan kemudian memutuskan apakah akan melegalkan beberapa bagian atau sepenuhnya mengizinkannya, atau melanjutkan apa yang kita praktikkan sekarang," sambung Anwar.
Baca juga: PNS Malaysia Minta Naik Gaji, Anwar Ibrahim: Sabar Dulu
Anwar mengatakan direktur Departemen Investigasi Kriminal Narkotika Federal Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay juga telah memberinya gambaran tentang masalah serius yang sedang ditangani sehubungan dengan masalah penyalahgunaan narkoba dalam situasi saat ini.
Thailand adalah negara Asia Tenggara pertama yang mengizinkan penggunaan ganja untuk tujuan pengobatan.
Pada Agustus lalu, Menteri Kesehatan saat itu Khairy Jamaluddin, dalam kunjungan kerja ke Thailand, mengatakan pemerintah akan mengambil sikap terhadap penggunaan ganja untuk keperluan medis, selain melihat kerangka hukum yang terkait dengannya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id