"Sejak Januari hingga akhir Maret 2023, sudah dilangsungkan 190 pertemuan di berbagai tingkatan dari 531 pertemuan yang tercatat di Kalender Keketuaan Indonesia di ASEAN," kata Retno dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 5 April 2023.
Ia menambahkan, dari 531 pertemuan, 301 di antaranya akan digelar di Indonesia.
Di keketuaan ini, Indonesia mengambil tema 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth'. Dari tema tersebut, terdapat tiga pilar utama yang menjadi fokusnya, yakni 'ASEAN Matters,' 'Epicentrum of Growth,' dan 'Implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).'
Untuk pilar ASEAN Matters, Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN dapat bekerja lebih efektif. Hal ini penting guna mempersiapkan ASEAN dalam mengatasi berbagai tantangan di masa mendatang.
"Karenanya, kesatuan dan sentralitas ASEAN penting untuk terus dijaga agar ASEAN mampu terus menjadi lokomotif perdamaian dan stabilitas kawasan," ucapnya.
Di pilar ini, kata menlu Retno, sedang disiapkan sebuah visi besar ASEAN 2045 yang disusun oleh High Level Task Force. Selain itu, Indonesia sedang memproses pembahasan rancangan ASEAN Leaders Statement on the Strengthening ASEAN's Capacity and Institutional Effectiveness yang akan diadopsi saat KTT ke-42 ASEAN pada Mei mendatang.
Di pilar Epicentrum of Growth, penguatan arsitektur kesehatan menjadi salah satu fokus. Menlu Retno mengatakan, dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN akhir Maret lalu, dibahas mengenai penguatan pendanaan kesehatan kawasan.
Fokus lainnya adalah penguatan ketahanan pangan kawasan dan penguatan ketahanan energi.
"Upaya penguatan stabilitas keuangan kawasan termasuk melalui penggunaan mata uang negara ASEAN dalam transaksi perdagangan dan konektivitas mekanisme pembayaran di kawasan ASEAN," sambung Menlu Retno.
Sedangkan di pilar terakhir, Indonesia ingin melihat penguatan kerja sama konkret dari AOIP dengan penekanan pada prinsip inklusivitas dan kerja sama ekonomi serta ekonomi pembangunan.
"Jadi penekanan implementasi dari AOIP, bahwa prinsip kerja samanya adalah inklusif dan juga memprioritaskan pada kerja sama ekonomi dan pembangunan," ujar Menlu Retno.
Sejalan dengan implementasi ini, Indonesia akan menyelenggarakan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF). Menlu Retno mengatakan, persiapannya sedang terus dilakukan, dan AIPF akan diselenggarakan di Jakarta pada 5-7 September mendatang, back-to-back dengan KTT ke-43 ASEAN.
Baca juga: Tiongkok: AOIP Jadi Cara ASEAN Halau Permainan Negara Besar di Kawasan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News