Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. Foto: Medcom.id
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. Foto: Medcom.id

Dubes Rusia Tegaskan Alasan Terima Deklarasi G20 Terutama Poin Perang Ukraina

Fajar Nugraha • 21 Desember 2022 16:14
Jakarta: Perhelatan KTT G20 di Bali sudah berakhir, namun masih terus teringat bagaimana KTT yang diperkirakan tidak berhasil ini justru menghasil deklarasi. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva memaparkan alasan mengapa negara negara mereka menyetujui deklarasi itu.
 
KTT G20 pada Rabu, 16 November 2022, menghasilkan pernyataan bersama berupa Deklarasi Pemimpin atau Leaders' Declaration. Terdapat 52 poin dalam deklarasi ini, termasuk seputar perang Rusia-Ukraina.
 
Menurut negara-negara anggota G20, agresi Rusia di Ukraina sejak Februari lalu telah berimbas buruk terhadap perekonomian global. Namun Rusia menerima deklarasi itu.
 
“Karena itu sangat bisa diterima untuk kami, saya menyebutkan kata mengenai ’Ukraina’. Kami menerimanya karena pertama kami melihat penyebutan ‘perang’ merupakan bentuk proxy war melawan Rusia,” ujar Vorobieva, dalam keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu 21 Desember 2022.

Vorobieva menambahkan, hal lain yang membuat Pemerintah Rusia menerimanya karena tidak semua negara menyepakatinya. Beberapa mengecam, tetapi yang lain punya sikap sendiri.
 
“Jadi tidak semua negara G20 menyepakatinya, itu yang diinginkan oleh negara G7. Yaitu mengatakan, ’Semua negara anggota G20 menentang operasi Rusia (di Ukraina)’. Hal itu semua tidak pernah terjadi,” tuturnya.
 
“Deklarasi ini menyebutkan G20 bukan forum untuk membahas isu keamanan. Ini adalah forum untuk membahas isu finansial dan ekonomi. Jadi kami sepakat dengan itu,” ucapnya.
 
Para pemimpin G20 juga menekankan pentingnya menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral untuk menjaga perdamaian dan stabilitas. Ini termasuk membela semua Tujuan dan Prinsip dalam Piagam PBB dan mematuhi hukum humaniter internasional, termasuk perlindungan warga sipil dan infrastruktur dalam konflik bersenjata.
 
"Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima. Penyelesaian konflik secara damai, upaya mengatasi krisis, serta diplomasi dan dialog, sangat penting. Era saat ini tidak boleh menjadi era peperangan," sebut Leaders' Declaration G20.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan