Menteri Luar Negeri Sugiono dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin, 2 Desember 2024. (YouTube / Komisi I DPR RI Channel)
Menteri Luar Negeri Sugiono dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin, 2 Desember 2024. (YouTube / Komisi I DPR RI Channel)

Paparkan Prioritas Kemenlu, Menlu Sugiono: Akan Ada Direktorat Jenderal Baru

Marcheilla Ariesta • 02 Desember 2024 19:40
Jakarta: Menteri Luar Negeri Sugiono memaparkan sejumlah hal yang menjadi prioritas Kementerian Luar Negeri RI untuk lima tahun ke depan dalam kegiatan Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI hari Senin ini.
 
Menlu Sugiono mengatakan, Kemenlu RI akan melakukan pendekatan prioritas berupa diplomasi ekonomi yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
 
"Di mana kita mendorong kemitraan dan tatanan ekonomi global yang berkeadilan, menciptakan suatu perdagangan yang bebas dan adil, kemudian memperluas kemitraan ekonomi di kawasan-kawasan nontradisional, membuka pasar-pasar baru bagi komoditas-komoditas Indonesia," kata Menlu Sugiono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 2 Desember 2024.

Selain itu, Menlu Sugiono menyebut Kemenlu RI membentuk direktorat jenderal baru, yakni Direktorat Jenderal Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan dalam rangka penguatan kelembagaan.
 
"Kami membentuk suatu direktorat jenderal baru, yaitu Direktorat Jenderal Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan yang nantinya juga akan meng-adress hubungan ekonomi dengan negara-negara tetangga," imbuhnya.

Program Astacita

Menlu Sugiono menjelaskan bahwa direktorat tersebut dibangun dalam rangka memperkuat koordinasi dan sinkronisasi hubungan luar negeri RI sebab sejumlah mekanisme dan proses ujungnya melibatkan Kementerian Luar Negeri RI.
 
"Oleh karena itu, kami nilai bahwa Kementerian Luar Negeri juga sebaiknya memahami semua proses ini dari awal, dari depan, sehingga jika ada fasilitasi yang perlu kami lakukan, jika ada perlu bantuan-bantuan yang perlu diberikan Kementerian Luar Negeri kita semua sudah aware dari awal," tuturnya.
 
Sugiono menegaskan, prioritas Kemenlu adalah terus mendukung Program Astacita yang diusung Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
 
"Kementerian Luar Negeri akan terus bekerja mendukung visi Presiden Prabowo sebagaimana yang tertuang di dalam Astacita, dan dalam rangka mendukung visi Presiden Prabowo, Kementerian Luar Negeri juga menggariskan beberapa hal yang kami jadikan prioritas," ucap Sugiono.
 
Selain diplomasi ekonomi, Kemenlu juga memprioritaskan diplomasi ketahanan nasional, yakni mempertahankan kedaulatan NKRI dan membangun ketahanan nasional.
 
"Kita akan memperluas kemitraan dan memperkuat sinergi untuk membahas isu-isu tentang ketahanan pangan, ketahanan energi dan air, serta mitigasi bencana dengan negara-negara tetangga dan teman-teman kita yang lain," ujarnya.

Optimalisasi Diplomatic Tools

Kemenlu RI memprioritaskan pula untuk meningkatkan pengaruh Indonesia di kawasan global.
 
"Rangkaian kunjungan Presiden Prabowo ke beberapa negara juga merupakan bagian dari meningkatkan pengaruh Indonesia, baik di kawasan maupun global, di mana peran ini juga dapat dijalankan jika sistem multilateral yang ada berjalan dengan baik," ujarnya.
 
Begitu pula dengan perlindungan warga negara Indonesia (WNI) dan peran diaspora juga menjadi prioritas di Kemenlu.
 
"Perlindungan ini tidak cukup hanya bisa bersifat reaktif, tapi juga harus antisipatif. Oleh karena itu, meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, dan menurut hemat kami Kementerian Luar Negeri juga perlu membangun suatu koridor migrasi yang aman dan terstruktur," jelasnya.
 
Hal terakhir, Sugiono menyebutkan prioritas Kemenlu RI lainnya adalah mengoptimalisasi diplomatic tools dalam rangka memperkuat pengaruh dan posisi Indonesia, baik di kawasan maupun di global.
 
Baca juga:  Sejalan dan Sefrekuensi, Indonesia dan BRICS Sama-Sama Dukung Palestina
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan