"Australia senang dapat bekerja sama dengan TransJakarta dalam mentransformasi layanan setelah pandemi, dengan tujuan meningkatkan jumlah penumpang," ucap Minister Konselor bidang Ekonomi di Kedutaan Besar Australia Jakarta, Tim Stapleton, dalam keterangan pers yang diterima Medcom.id, Selasa, 21 Juni 2022.
Stapleton menambahkan, kerja sama ini bisa terjalin melalui kemitraan erat Negeri Kanguru dengan Transjakarta.
"Kesiapsiagaan krisis dan rancangan komunikasi yang diluncurkan hari ini dikembangkan melalui kemitraan yang erat dengan TransJakarta," tuturnya.
"Rancangan tersebut memberikan fondasi kuat bagi TransJakarta dalam merespons krisis di masa depan dan merupakan perangkat yang berharga dalam upaya TransJakarta untuk memberikan layanan yang aman dan lebih baik," sambung dia.
TransJakarta, seperti banyak penyedia transportasi global, mengalami penurunan jumlah penumpang yang tajam selama pandemi Covid-19.
TransJakarta dan Kemitraan IndonesiaAustralia untuk Infrastruktur (KIAT) yang didanai Pemerintah Australia bersama-sama mengembangkan manajemen krisis, kesiapsiagaan, dan rancangan komunikasi untuk mendukung layanan transportasi umum yang lebih tangguh.
Rancangan yang diberikan dengan bantuan Australia ini, mencakup rekomendasi tentang pengelolaan gangguan di masa depan. Rekomendasi dari laporan ini akan membantu kampanye Transjakarta 'Raih Kembali' untuk meningkatkan jumlah penumpang dengan mendukung transportasi umum perkotaan yang aman.
Kedutaan Besar Australia, yang diwakili Stapleton, secara resmi menyerahkan dokumen tersebut kepada pihak TransJakarta pada upacara di halte transit terbaru Jakarta yang telah dibuka sejak Desember 2021.
"Australia akan terus bermitra dengan TransJakarta, termasuk pada dua inisiatif yang bertujuan mengintegrasikan hub transportasi dengan area permukiman di Jakarta," pungkas keterangan tersebut.
Baca: Utamakan Keselamatan, Transjakarta Fokus pada Faktor Pramudi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News