Menurut Joly, invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari telah mengubah dunia, dan isu ini sudah sepatutnya dibahas dalam berbagai kesempatan.
"Saya rasa Ukraina harus diundang juga. Pesan-pesan yang disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah bergaung di seluruh dunia. Dampak dari pesan-pesannya harus terus dilanjutkan," kata Joly dalam acara diskusi bersama FPCI di Jakarta, Senin, 11 April 2022.
Ia menekankan bahwa Kanada memahami Indonesia berada dalam posisi sulit sebagai pemegang presidensi G20 tahun ini. Tentu saja, lanjut dia, Indonesia tidak pernah menginginkan situasi seperti ini terjadi di momen penting presidensi.
Menurut Joly, invasi Rusia ke Ukraina telah 'membajak' agenda-agenda penting yang akan disampaikan Indonesia dalam KTT G20 2022.
"Sebelumnya saya bersama (Menlu) Retno telah membahas masalah ini, dalam mencari cara mengenai bagaimana masalah ini bisa ditangani dengan baik," ungkapnya, yang menilai agenda Rusia-Ukraina sebaiknya turut dibahas dalam KTT G20 nanti.
Mengenai ketegangan Rusia-Ukraina saat ini, Joly menekankan bahwa sikap Kanada tidak berubah. Kanada terus memberikan tekanan maksimal kepada Rusia, dan sikap ini terus disuarakan kepada semua negara mitra, termasuk Indonesia.
"Kami tidak bisa melakukan business as usual (dengan Rusia), perang ini harus diakhiri terlebih dahulu," tutur Joly.
Baca: Tegas dan Jelas, Amerika Serikat Menyatakan Tak Akan Hadiri Pertemuan G20 Jika Ada Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News