Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Yayan Ganda Hayat Mulyana mengatakan, pandemi covid-19 memberikan ruang diskusi intens mengenai peran demokrasi dalam menyelesaikan tantangan kesehatan dunia ini.
"Tahun ini, kita berharap dapat memulai fase pemulihan pascapandemi," kata Yayan dalam pembukaan Intersession Bali Civil Society and Media Forum (BCSMF) bersama dengan organisasi komunitas sipil secara virtual, Senin, 30 Mei 2022.
"Perkembangan dan tantangan baru muncul, membawa risiko dan kehadiran pada upaya untuk mempromosikan demokrasi dan permainan peran," sambungnya.
Menurutnya, organisasi sipil berperan penting dalam persiapan awal pemulihan pandemi. "Kita akan membahas mengenai peluang pembangunan demokrasi di daerah selama bertahun-tahun pascapandemi," lanjut dia.
Ia berharap hasil forum ini dapat memajukan agenda G20 Indonesia yang berfokus pada pemulihan pasca pandemi. Beberapa tantangan yang dihadapi pasca pandemi antara lainperubahan iklim, krisis energi, ketahanan pangan dan ketegangan geopolitik.
"Bagaimana kita harus meningkatkan kualitas demokrasi menjadi hal yang harus dibahas dalam forum ini," ucapnya.
"Media dan organisasi masyarakat sipil merupakan pilar penting nilai-nilai demokrasi. Dan inilah alasan kegiatan ini diselenggarakan," katanya.
Ia berharap agar kolaborasi kedua pilar memanfaatkan beragam kepentingan dan keahlian untuk saling bersinergi dalam memperkuat demokrasi pascapandemi.
Baca: Menlu AS Soroti Pentingnya Demokrasi di Tengah Pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News