Merespons kabar tersebut, Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa individu yang dimaksud bukan seorang WNI.
"Sesuai database Kemenlu mengenai WNI di Gaza, tidak ada WNI dengan nama Ahmad Hasyim," ucap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam pesan singkat kepada awak media, Selasa, 31 Oktober 2023.
"Kemenlu telah melakukan cross check langsung kepada pemilik akun IG a.n. Ustadz Salim A Fillah, dan dijelaskan bahwa relawan tersebut bukan WNI, melainkan warga lokal Palestina," sambungnya.
Juru bicara Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal menambahkan bahwa Ahmad Hisyam adalah relawan setempat di Gaza bagi salah satu lembaga kemanusiaan di Indonesia.
"Kami ikut berduka cita dan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya almarhum," ujar Iqbal.
Hidup dan Mati
Sementara itu, Jalur Gaza terus dibombardir Israel yang melakukan serangan balasan terhadap kelompok pejuang Hamas sejak meletusnya perang pada 7 Oktober lalu. Sejauh ini, gempuran tanpa henti itu telah menewaskan lebih dari 8.300 orang di Gaza.Banyak negara, termasuk Indonesia, menyerukan gencatan senjata kemanusiaan demi menolong warga sipil yang menjadi korban perang Israel-Hamas ini.
Menurut Kepala Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini, "gencatan senjata kemanusiaan (di Jalur Gaza) telah menjadi masalah hidup dan mati bagi jutaan orang."
Sementara menurut Direktur Eksekutif Unicef Catherine Russell mengatakan jumlah korban jiwa mencakup lebih dari 3.400 anak-anak dengan sekitar 6.300 lainnya terluka.
"Ini berarti lebih dari 420 anak-anak terbunuh atau terluka di Gaza setiap hari – angka yang seharusnya membuat kita terguncang," tutur Russell.
Baca juga: PBB: Gencatan Senjata di Gaza Perkara Hidup dan Mati Jutaan Orang!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News