Pemusnahan narkoba di Myanmar. (AFP)
Pemusnahan narkoba di Myanmar. (AFP)

Junta Militer Mengaku Gagal Hentikan Perdagangan dan Produksi Narkoba Myanmar

Marcheilla Ariesta • 27 Juni 2023 11:05
Naypyidaw: Junta militer Myanmar mengakui kegagalan mereka menghentikan kasus produksi dan perdagangan narkoba yang kian meluas. Hal ini disampaikan junta lewat sebuah pernyataan pada Senin kemarin.
 
Meski demikian, junta mengungkapkan telah membakar narkotika senilai hampir USD500 ribu (setara Rp7,5 miliar).
 
Pembakaran narkoba ini dilakukan dalam peringatan Hari Anti Penyalahgunaan Narkoba dan Perdagangan Gelap Internasional. Tumpukan heroin, ganja dan opium dibakar junta dalam sebuah upacara di Yangon.

Pembakaran ini dilakukan tidak hanya di Yangon, tapi di berbagai wilayah di Myanmar.
 
Meski demikian, di tengah pembakaran Kepala Komite Pusat untuk Pengendalian Penyalahgunaan Narkoba, Soe Htut, mengakui upaya menggagalkan perdagangan narkotika senilai setengah juta USD di negaranya tidak berhasil.
 
"Kendati sudah tak terhitung berapa banyak pengguna narkoba, produsen, penyelundup, dan kartel ditangkap dan didakwa, produksi dan perdagangan narkoba sama sekali tidak turun," ujar Soe seperti dikutip dari AFP, Selasa, 27 Juni 2023.
 
Myanmar berada di segitiga emas perbatasan dengan Laos dan Thailand. Wilayah tersebut menjadi tempat produksi dan perdagangan narkoba di Asia Tenggara, khususnya opium dan sabu.
 
Wilayah Myanmar masuk ke segitiga emas adalah Negara Bagian Shan. PBB menyebut Shan adalah penghasil utama bahan pembuat sabu di Asia Tenggara.
 
Menurut laporan PBB lonjakan produksi dan perdagangan narkoba disebabkan krisis dipicu kudeta pada 2021.
 
Pada awal Juni ini Kantor PBB untuk Urusan Narkoba dan Kriminal menyebut ada 23 ton sabu disita di Myanmar pada 2022.
 
Sementara itu, junta dituding sebagai pelindung utama kartel narkoba. Dan hal tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
 
Baca juga: Pertemuan Informal dengan Myanmar, Menlu Thailand: Semua Senang
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan