Unjuk rasa menentang junta Myanmar terjadi hampir setiap hari setelah terjadinya kudeta militer pada 1 Februari lalu. Suu Kyi langsung ditangkap militer di hari terjadinya kudeta.
Gelombang demonstrasi direspons junta militer dengan tindakan represif, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 850 orang berdasarkan catatan kelompok lokal Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Senin ini, tim pengacara Suu Kyi akan melakukan pemeriksaan silang terhadap testimoni sejumlah saksi mata dalam kasus walkie-talkie dan pelanggaran aturan Covid-19. Sebelum persidangan, tim pengacara telah dua kali bertemu langsung dengan Suu Kyi.
Menurut tim pengacara, persidangan Suu Kyi dijadwalkan selesai pada 26 Juli mendatang. Sidang dengar pendapat seperti hari ini akan berlangsung setiap hari Senin.
Jika dinyatakan bersalah atas semua dakwaan, maka Aung San Suu Kyi terancam mendekam di penjara selama lebih dari satu dekade.
Baca: Junta Layangkan Tuduhan Kasus Korupsi Baru Terhadap Aung San Suu Kyi
"Kami mengharapkan yang terbaik, tapi juga mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk," tutur Khin Maung Zaw, salah satu pengacara Suu Kyi, kepada kantor berita AFP menjelang persidangan di Naypyidaw.
Proses persidangan terpisah Suu Kyi akan digelar pada Selasa besok untuk kasus tuduhan penghasutan. Suu Kyi nantinya akan dihadirkan bersama presiden Myanmar yang telah digulingkan, Win Myint, dan sejumlah anggota senior partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Sebelum kudeta pada Februari lalu, Suu Kyi sudah pernah menjadi tahanan rumah selama 15 tahun di bawah pemerintahan junta Myanmar, sebelum akhirnya dibebaskan pada 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
